3 Potensi Besar AI

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta, VIVA – Pemerintah akan menyiapkan regulasi mengenai pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang lebih solid.

Pengaturan mengenai berbagai aspek yang dapat diimplementasikan oleh seluruh lapisan masyarakat memiliki arti penting karena penggunaan teknologi makin masif.

Hal itu ditujukan menjadi kerangka hukum untuk memastikan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab dan menguntungkan bagi seluruh masyarakat.

Artinya, masyarakat bisa dipastikan akan bersentuhan dengan AI dalam waktu yang tidak lama lagi.

Diharapkan dengan regulasi baru, Indonesia dapat menjadi model pengaturan teknologi AI, selaras dengan berbagai macam kepentingan dan untuk kemaslahatan manusia, serta menggunakannya sebagai produk yang tidak menggeser atau pun mengancam eksistensi kemanusiaan.

Senada, PT Lintas Teknologi Indonesia ingin mengeksplorasi potensi kecerdasan buatan (AI) sebagai solusi untuk menjawab tantangan besar di berbagai sektor industri.

Tidak hanya terbatas pada sektor telekomunikasi, tetapi juga mencakup sektor keuangan, ritel, manufaktur, kesehatan hingga transportasi.

Seberapa Efektif UMKM Genjot Bisnis Pakai AI? Begini Penjelasannya

Direktur Utama Lintas Teknologi Indonesia, Muhamad Paisol, menekankan bagaimana AI dapat memberikan dampak transformatif yang nyata, mendorong inovasi berkelanjutan, serta mengoptimalkan proses di berbagai sektor.

Ia juga mendorong pentingnya sinergi antara pemerintah, industri, dan penyedia teknologi untuk menciptakan solusi yang relevan dan berdampak positif bagi percepatan transformasi digital di Indonesia.

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie Ungkap 3 Market Masa Depan Indonesia

"Kecerdasan buatan (AI) punya potensi besar dalam mendukung otomasi, preventif (pencegahan masalah jaringan telekomunikasi), hingga efisiensi real-time," ungkapnya, Kamis, 19 Desember 2024.

Meta AI vs ChatGPT.

Head to Head Meta AI vs ChatGPT

Meta AI kini hadir di WhatsApp Indonesia sejak 7 Desember 2024, menawarkan percakapan alami. Meski serupa dengan ChatGPT, keduanya memiliki keunggulan dan keterbatasan

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024