TikTok Terancam Hilang di Amerika Serikat Mulai Januari 2025

TikTok
Sumber :
  • Istimewa

Amerika Serikat, VIVA – Warga Amerika Serikat mungkin harus mengucapkan selamat tinggal pada TikTok mulai 19 Januari 2025. Pemerintah AS semakin serius mempertimbangkan larangan total terhadap aplikasi video pendek ini setelah pengadilan federal menguatkan undang-undang yang memaksa ByteDance, perusahaan induk TikTok asal China, untuk menjual aplikasi tersebut kepada perusahaan Amerika.

AS Tolak Sebut Genosida Israel di Gaza meski Nyatakan Kejahatan Serupa di Sudan

Jika ByteDance tidak mematuhi peraturan ini, TikTok terancam diblokir secara nasional. Langkah ini diambil dengan alasan keamanan nasional, mengingat kekhawatiran lama terkait pengumpulan data pengguna Amerika dan potensi akses pemerintah China terhadap informasi tersebut, seperti dilansir dari TechRadar. 

Ilustrasi TikTok.

Photo :
  • Istimewa.
Justin Trudeau Ogah Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

Hubungan TikTok dengan pemerintah AS sudah lama bermasalah. Di bawah pemerintahan Donald Trump pada tahun 2020, tekanan serupa pernah dilakukan, tetapi terhenti karena gugatan hukum dan kebijakan baru dari Presiden Joe Biden.

Namun, masalah ini kembali mencuat pada akhir 2022, ketika Biden melarang penggunaan TikTok di semua perangkat pemerintah federal. Beberapa upaya legislatif, termasuk undang-undang terbaru, akhirnya memberikan dasar hukum untuk melarang aplikasi ini secara luas kecuali TikTok berpindah tangan ke perusahaan AS.

Usulan Aneh Donald Trump, Minta Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

TikTok sangat populer di Amerika Serikat, dengan lebih dari 150 juta pengguna aktif setiap bulannya. Aplikasi ini digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari hiburan, berbagi informasi, hingga mendukung usaha kecil. Jika dilarang, pengguna akan kehilangan akses ke salah satu platform paling berpengaruh saat ini.

TikTok Logo

Photo :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Larangan TikTok dapat dilakukan melalui pemblokiran oleh penyedia layanan internet (ISP) atau penghapusan aplikasi dari toko resmi seperti Google Play dan App Store. Itu berarti pengguna hanya bisa mengakses TikTok dengan menggunakan aplikasi VPN untuk menghindari pembatasan.

Para ahli hak digital mengkhawatirkan dampak larangan ini terhadap kebebasan berekspresi. Mereka berpendapat bahwa jutaan orang yang menggunakan TikTok untuk berbagi informasi, mendapatkan berita, atau mempromosikan bisnis mereka akan dirugikan.

Sementara itu, TikTok sendiri telah mengambil langkah-langkah untuk meredakan kekhawatiran, termasuk memindahkan data pengguna AS ke server Oracle yang berbasis di Amerika. Namun, upaya ini tampaknya belum cukup untuk menghapus kecurigaan pemerintah AS.

Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, nasib TikTok di Amerika Serikat masih belum pasti. Pengguna dan pengamat kini hanya bisa menunggu langkah selanjutnya dari ByteDance dan pemerintah AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya