Elon Musk Ciptakan Kuburan Massal di Mars

Elon Musk saat peluncuran layanan internet berbasis satelit Starlink di Denpasar, Bali, Minggu, 19 Mei 2024.
Sumber :
  • (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Jakarta, VIVA – Kepala Eksekutif SpaceX Elon Musk sudah lama berjanji untuk menjadikan umat manusia antarplanet dengan mendirikan permukiman permanen di Mars.

Dengan bantuan roket Starship miliknya, ia ingin memastikan 'kelangsungan hidup secara sadar dalam jangka panjang' dengan mengirim satu juta manusia ke Planet Merah pada 2050.

Namun, rencana sangat ambisius untuk membangun koloni manusia di luar Bumi yang sangat berisiko itu bisa gagal total sejak awal.

Seperti yang dijelaskan secara rinci oleh ahli biologi dan penulis Kelly Weinersmith dan suaminya, seniman kartun Zach Weinersmith.

Dalam buku yang mereka teliti dengan saksama yang terbit pada 2023, 'A City on Mars: Can We Settle Space, Should We Settle Space, and Have We Really Thought This Through?', tetangga Bumi tersebut adalah pilihan yang buruk untuk sebuah pemukiman.

"Semakin kami mendalaminya — pada tahun kedua dari total proses penelitian empat tahun, kami merasa ada banyak hal yang tidak kami ketahui yang masih perlu kami pahami. Dan, jika kami melakukannya segera maka itu bisa menjadi bencana etika," ungkap dia, seperti dikutip dari CNN, Senin, 2 Desember 2024.

Menurutnya, tidak mungkin satu juta manusia akan tertampung di Mars tanpa terjadi sesuatu yang sangat buruk.

Misalnya, ketika seorang wanita melahirkan maka bayinya akan langsung meninggal dunia atau terkena penyakit berat seperti kanker. "Kita tidak akan bisa punya keturunan kalau tinggal di sana (Mars)," jelas Kelly.

Elon Musk dan Miliarder AS Berbondong-bondong Dukung Donald Trump, Total Rp3,4 Triliun Disumbangkan

Reproduksi khususnya dapat menjadi masalah utama karena besarnya paparan radiasi luar angkasa di Mars. Efek gravitasi mikro di luar angkasa — atau hanya 38 persen gravitasi Bumi di permukaan Mars — juga dapat menjadi faktor komplikasi utama.

Akan tetapi, lanjut dia, dalam jangka pendek, Planet Merah bisa menjadi tempat yang bagus untuk banyak dilakukan penelitian.

Elon Musk Sumbangkan Rp 1,1 Triliun untuk Dana Kampanye Donald Trump

"Kita akan melihat orang mendarat, melakukan eksplorasi, lalu pulang ke Bumi dari Mars. Itu bisa saja terjadi," paparnya.

Lantas, apakah Mars benar-benar tempat terbaik untuk dijadikan rumah kedua manusia? Bagi Elon Musk, ini tentang 'kegembiraan dan petualangan', seperti yang ia katakan dalam konferensi Mars virtual pada 2020.

Kiamat Baterai Lithium-Ion, China bikin Baterai Abadi untuk di Mars

"Bukan untuk orang yang lemah hati (pergi ke Mars). Peluang kematian tetap besar. Dan, ya, itu akan sulit. Sulit untuk dilalui. Tapi akan sangat hebat jika berhasil," ungkap Elon Musk, berkelakar.

Tesla Roadster generasi baru dan Elon Musk

Bulan Ini Indonesia Kirim Bahan Penting Buat Baterai Mobil Listrik Elon Musk

Indonesia akan ekspor bahan baku penting dalam pembuatan baterai mobil listrik Elon Musk, yakni Tesla. Meski tidak jadi investasi membangun pabrik di Indonesia, setidakny

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024