32% Windows Bajakan Mengandung Malware

Sumber :

VIVAnews - Industri software telah lama mempelajari pasar gelap software bajakan, dan efeknya terhadap pengguna. Pada laporan IDC bertajuk “The Risks of Obtaining and Using Pirated Software” terungkap bahwa satu dari empat situs yang menawarkan software palsu berusaha menginstalasikan program yang tidak diinginkan atau jahat dalam proses pengunduhan.

Angka ini terus meningkat. Seperti yang ditemukan oleh Media Surveillance, perusahaan solusi anti pembajakan yang berbasis di Jerman, dari beberapa ratus copy Windows bajakan, ditemukan 32 persen di antaranya mengandung program jahat.

“Masyarakat pengguna komputer harus berhati-hati akan adanya software bajakan, termasuk saat membeli komputer dari dealer,” kata Jonathan Selvasegaram, Legal Advisor for Intellectual Property Microsoft South East Asia, pada keterangannya, 14 September 2010.

Selvasegaram menyebutkan, beberapa dealer mungkin akan berusaha menjual komputer dengan software bajakan. “Berdasarkan survei yang pernah dilakukan oleh Microsoft, sekitar 60% dealer menjual komputer yang hanya berisi software asli,” kata Selvasegaram. “Mereka menolak untuk memasang software bajakan, bahkan saat pembeli memintanya,” ucapnya.

Selvasegaram menyebutkan, 60% dealer inilah yang ingin dilindungi Microsoft. “Kami ingin mengurangi angka yang 40% dan mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Selvasegaram. “Jika tidak, 60% dealer tadi sulit bersaing dan akan merasa sia-sia telah mendukung hak kekayaan intelektual,” ucapnya.

Sebelum ini, kampanye anti pembajakan yang telah digelar Microsoft baru berkonsentrasi kepada para dealer di Jakarta. “Akan tetapi, kini kampanye akan kami perluas ke Bandung, Surabaya, Medan dan wilayah-wilayah lainnya di tanah air,” ucap Selvasegaram.

“Para dealer komputer yang menjual dan menginstal software bajakan semakin membuat sulit kondisi kami untuk melakukan bisnis karena kami sudah berkomitmen untuk hanya menjual software asli,” kata Winston Kim, dari Software Boutique, pada kesempatan yang sama. “Kami selalu menyarankan pelanggan untuk tidak mengambil risiko dengan membeli PC yang terinstal dengan software bajakan,” ucapnya.

Winston menyebutkan, penggunaan sistem operasi Microsoft dan aplikasi Office asli memastikan kompatibilitas software kami di PC dan terjamin dari segi keamanan. “Kami juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi para pelanggan mengenai ini,” ucap Winston.

BSSN Sebut Sistem dan Aplikasi Milik Pemerintah Rentan Disusupi Judi Online

“Dengan MS Genuine OS, ada berbagai macam layanan teknis yang ditawarkan kepada pelanggan. Pelanggan akan merasakan kenyamanan karena akan menerima update terbaru secara teratur dari sistem Microsoft,” kata Winston. “Dengan demikian, kinerja dari keseluruhan sistem dapat terus terjaga dan akan memberikan pengalaman komputasi yang memuaskan,” ucapnya.

Sebagai bagian dari Genuine Software Initiative, Microsoft menganjurkan pengguna untuk menggunakan tool Windows Activation Technologies (WAT) dan informasi dan sumber daya lainnya yang tersedia di http://www.microsoft.com/genuine untuk memastikan mereka menggunakan software asli. Pengguna juga dapat menggunakan Windows Validation Assistant untuk membantu memastikan apakah instalasi Windows mereka asli. (sjn)

BI Targetkan Volume Transaksi QRIS pada 2025 Capai 5,5 Miliar
Solusi Omnichannel Telkom.

Layanan yang bikin Pelanggan Ketagihan Terungkap

Dengan strategi omnichannel, 'brand' dapat terhubung dengan pelanggan melalui berbagai platform secara efisien dan konsisten.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024