Inovasi untuk Dongkrak Produksi

Ilustrasi ide / konsep / inovasi.
Sumber :
  • The Talent Bank

Jakarta, VIVA – PT Pekebunan Nusantara III (Persero) siap berkolaborasi dengan Rumah Sawit Indonesia sebagai upaya mewujudkan Asta Cita atau delapan misi yang diusung Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam bidang ketahanan pangan nasional.

Berani Inovasi! Top 20 Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2024 Siap Uji Karya di Tahap Akhir

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyebut Rumah Sawit Indonesia (RSI) memiliki peran strategis berkontribusi positif ekosistem sawit nasional. "Untuk itulah, kami siap berkolaborasi," tegas dia.

Selanjutnya, Holding Perkebunan Nusantara III yang memiliki 3 sub-holding dan beberapa anak perusahaan dengan berbagai bidang usaha tersebut punya strategi untuk mendukung program swasembada pangan dan energi baru terbarukan melalui initiative strategy 2024-2025.

Apresiasi Berujung Motivasi

Strategi itu meliputi pengelolaan perkebunan sawit yang ramah lingkungan, hilirisasi sektor pangan, serta peningkatan produktivitas melalui akselerasi peremajaan sawit rakyat.

"Saat ini terdapat 2,8 juta hektare sawit rakyat yang berusia di atas 25 tahun untuk segera diremajakan. Ini menjadi salah satu momentum bagi PTPN III dalam memperkuat ketahanan pangan melalui program intercropping," jelas Abdul Ghani.

Berstandar Tinggi, Inovasi dan Layanan Cinema XXI Dapat Pengakuan Dunia

Intercropping merupakan program budidaya dua komoditas berbeda dalam satu hamparan yang sama melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Melalui program ini maka di areal PSR berpotensi membentuk areal tanam padi seluas 136 ribu hektare pada 2025 dan menghasilkan 476 ribu ton gabah kering panen.

"Dengan dukungan seluruh pihak, termasuk kolaborasi bersama RSI, maka akan diharap bisa menghasilkan 238 ribu ton beras melalui program intercropping di areal PSR," tuturnya.

Berdasarkan kajian RSI, jika peremajaan kelapa sawit dilakukan secara konsisten maka terdapat satu juta hektare yang memungkinkan ditanami tanaman sela (intercropping) komoditas bahan-bahan pangan dan energi. Terlebih jika bisa dikonsumsi secara lokal, akan menghemat banyak sekali biaya logistik.

Yurdi Yasmi Ditunjuk Jadi Direktur FAO Oleh PBB (Doc: Istimewa)

PBB Tunjuk Alumni IPB Yurdi Yasmi Jadi Direktur FAO

Salah satu putra terbaik Indonesia yakni Yurdi Yasmi baru-baru ini ditunjuk sebagai Direktur Divisi Produksi dan Perlindungan Tanaman PBB (FAO).

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024