Mengapa Generative AI Dapat Mengubah Pelayanan Publik Lebih Cepat dari yang Kita Duga?
- Freepik.com//Freepik
VIVA – Di era modern ini, masyarakat menuntut pelayanan publik yang cepat, efisien, dan responsif, mirip dengan layanan yang diberikan oleh perusahaan e-commerce dan platform digital terkemuka. Namun, institusi pemerintah sering kali dianggap lambat dalam merespons kebutuhan warga.
Dengan sistem yang rumit dan prosedur birokrasi yang panjang, proses pelayanan publik masih jauh dari harapan banyak orang. Ketidakmampuan untuk bergerak cepat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat menyebabkan berbagai keluhan di kalangan warga negara. Saat sektor swasta bergerak cepat dengan solusi berbasis teknologi, pelayanan publik justru tertinggal.
Hal ini tidak hanya menghambat pelayanan, tetapi juga menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah. Dalam situasi yang mendesak, seperti pandemi COVID-19, keterbatasan respons cepat dari sektor publik sangat terasa, terutama saat bantuan harus disalurkan kepada jutaan warga dalam waktu singkat .
Generative AI sebagai Solusi Layanan Publik yang Lebih Cepat dan Efisien
Generative AI (GenAI) muncul sebagai solusi potensial untuk meningkatkan produktivitas dan kelincahan dalam sektor publik. Teknologi ini dapat mengotomatiskan proses, mempercepat respons, dan memberikan layanan yang lebih personal kepada warga.
Menurut laman Forbes, pemerintah di seluruh dunia mulai menerapkan AI untuk berbagai layanan publik dan melihat hasil yang positif dalam hal efisiensi dan pengalaman warga . Dengan GenAI, dpelayanan publik dapat mengatasi hambatan birokrasi dan memberikan pengalaman yang lebih mulus bagi masyarakat.
Mengapa Generative AI Penting untuk Pelayanan Publik?
1. Meningkatkan Kelincahan dalam Pengiriman Layanan
Dalam upaya untuk mengatasi berbagai keterbatasan sistem tradisional, pemerintah di berbagai negara mulai merangkul teknologi digital dan AI untuk meningkatkan fleksibilitas layanan. Infrastruktur publik digital (DPI) menyediakan platform yang memungkinkan pemerintah mengintegrasikan solusi digital seperti identitas digital, sistem pertukaran data, dan pembayaran elektronik.
Contohnya, di India, penerapan DPI membantu membuka lebih dari 500 juta rekening bank, memungkinkan penyaluran bantuan langsung secara cepat kepada masyarakat yang membutuhkan. Ketika warga harus mengungsi selama konflik Rusia-Ukraina, aplikasi ini menyediakan layanan pencairan dana yang cepat dan tanpa birokrasi yang rumit.
Dalam situasi di Indonesia, pendekatan serupa dengan memanfaatkan teknologi GenAI bisa menjadi terobosan besar, khususnya untuk penyaluran bantuan sosial secara cepat dan tepat .
2. Peningkatan Produktivitas Otomasi dan AI
Generative AI dapat meningkatkan produktivitas lembaga publik dengan mengotomatisasi tugas-tugas administratif, mengurangi beban kerja pegawai, dan memungkinkan mereka fokus pada tugas yang lebih bernilai tinggi. Dilansir dari laman Forbes, penerapan GenAI dapat meningkatkan produktivitas global hingga 1,5% selama dekade mendatang .
Contoh aplikasi GenAI di sektor publik:
-
Asisten Virtual: Chatbot berbasis GenAI yang dapat membantu menjawab pertanyaan umum terkait layanan publik, menghemat waktu staf dan memberikan respons yang lebih cepat kepada masyarakat.
-
Antarmuka Data Publik: Dengan antarmuka yang memungkinkan warga mengakses data pemerintah, GenAI dapat mendukung keterbukaan informasi publik.
-
Guru Digital: Teknologi ini juga dapat digunakan dalam sektor pendidikan, menyediakan pembelajaran yang personal dan adaptif sesuai kebutuhan siswa.
3. Mendorong Pengalaman Layanan yang Lebih In Responsif
Generative AI juga berperan dalam menciptakan pelayanan publik yang inklusif dan responsif. Di sektor kepolisian Irlandia Utara, AI telah digunakan untuk memangkas waktu penyelesaian proses investigasi dari hari menjadi jam dengan otomatisasi tugas-tugas kompleks. Penerapan serupa di Indonesia dapat meningkatkan kecepatan d dalam penegakan hukum serta membantu instansi pemerintah dalam menyediakan pelayanan publik yang lebih baik.
Strategi Praktis Mengintegrasikan GenAI dalam Pelayanan Publik
1. Membangun Budaya Ketangkasan
Salah satu hambatan utama dalam penerapan teknologi baru adalah perlawanan terhadap perubahan budaya. Untuk berhasil, pemerintah harus mempromosikan budaya kerja yang lincah, mengutamakan hasil untuk warga negara. Hal ini bisa dilakukan dengan mempersingkat siklus umpan balik dan menumbuhkan pola pikir yang fleksibel di kalangan pegawai publik .
2. Mengembangkan Infrastruktur Digital Terintegrasi
Sistem identitas dan pembayaran digital dapat mempercepat proses pelayanan publik. Pemerintah dapat memulai dengan mengadopsi blok penyusun infrastruktur digital secara bertahap agar lebih mudah dikelola dan diintegrasikan .
3. Menyusun Strategi Khusus untuk GenAI
Penggunaan GenAI yang paling efektif dan bereksperimen untuk mengetahui dampak positif dari penerapan teknologi ini dalam pelayanan publik. Pemerintah juga perlu menyusun kebijakan yang jelas mengenai bagaimana AI harus digunakan dalam situasi tertentu untuk membangun kepercayaan publik .
4. Meningkatkan Keterampilan Tenaga Kerja
Salah satu tantangan yang sering lah kesenjangan keterampilan di antara pegawai pemerintah. Program pelatihan yang berfokus pada pemahaman teknologi baru, khususnya GenAI, perlu diperkuat agar para pegawai mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat .
Sebagaimana dilansir dari Forbes, pemerintah di seluruh dunia sedang merangkul GenAI sebagai solusi untuk menghadirkan layanan publik yang lebih baik. Dengan langkah yang tepat, Indonesia pun bisa meraih manfaat serupa dan memenuhi harapan masyarakat terhadap pelayanan publik yang lebih canggih di masa depan