Content Creator Diajak Sebar Pesan Positif dan Etis

Ilustrasi content creator.
Sumber :

Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengajak para pembuat konten (content creator) untuk menyampaikan pesan yang positif dan etis melalui karya-karyanya.

Membangun Masyarakat Digital yang Terinformasi

Ia menekankan pentingnya bagi mereka meningkatkan literasi digital agar tidak hanya produktif menghasilkan konten, tetapi mampu menghasilkan karya bermuatan positif untuk masyarakat luas.

"Kami melihat pentingnya literasi digital, ya, untuk content creator supaya mereka bisa lebih produktif, tapi juga bisa menyampaikan pesan-pesan yang aman dan juga etis ke masyarakat," katanya di Jakarta, Rabu, 6 November 2024.

Kemenkomdigi Berbenah

Nezar Patria juga mengemukakan bahwa kemajuan teknologi telah menghadirkan kesempatan bagi siapa saja untuk menjadi kreator konten dan menyiarkan konten di platform-platform digital.

Bahkan, warga yang tinggal di daerah-daerah terpencil pun, kini bisa melakukan siaran langsung dan membuat konten yang bisa menarik banyak penonton.

Konektivitas Internet Merata, Jurnalisme Tertata

Menurutnya, jumlah penonton konten buatan kreator di platform-platform media sosial bisa jauh melampaui jumlah penonton saluran televisi, yang mengerahkan lebih banyak sumber daya untuk membuat tayangan.

"Ini belum tentu didapatkan audiens demikian oleh satu TV lokal yang dikelola dengan mungkin karyawannya sampai 30 atau 40 orang. Jadi, ini hanya satu orang saja menggunakan satu platform. Katakanlah TikTok, dan dia bisa mendapatkan audiens yang cukup besar," papar Wamenkomdigi.

Selain menghadirkan banyak peluang, kemudahan untuk membuat dan menayangkan konten di platform digital juga menghadirkan tantangan, seperti penyebaran konten yang bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.

Oleh karena itu, para pembuat konten mesti dibekali dengan literasi digital memadai agar memahami aturan dan etika mengenai pembuatan dan penayangan konten di platform digital.

"Tapi, tentu saja ada hal-hal yang kita lihat cukup rawan, terutama bagaimana konten-konten itu menyebar ke masyarakat luas tetapi berisi hal-hal yang negatif. Karena itu kami melihat pentingnya literasi digital," ungkap Wamenkomdigi Nezar Patria.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya