'Mesin Uang' Indosat Tambah Satu
- VIVA/Lazuardhi Utama
Jakarta, VIVA – Bisnis Selular masih mendominasi kontribusi terhadap pendapatan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) di kuartal III 2024.
Layanan tersebut menyumbang 84,3 persen dari total pendapatan perseroan sebesar Rp41,8 triliun. Angka tersebut meningkat 11,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Setelah Selular, menyusul kemudian bisnis Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI) dan Fixed Telecommunications, yang masing-masing berkontribusi terhadap pendapatan IOH sebesar 14,1 persen dan 1,6 persen.
Layanan MIDI, meski terlihat jauh di bawah Selular, menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 30,2 persen yoy lantaran didorong oleh Fixed Internet, Fixed Connectivity, dan IT Services.
"Pergeseran ke arah penyediaan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadikan MIDI sebagai kontributor penting bagi bisnis kami secara keseluruhan," kata Direktur Utama dan Kepala Eksekutif Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.
Sementara bisnis Selular, kendati mendominasi, hanya meningkat 9,5 persen yoy, di mana kontribusinya datang dari peningkatan penggunaan data. Indosat juga menambah BTS 4G sebesar 12,5 persen yoy menjadi 193.562 unit untuk memenuhi permintaan data yang terus meningkat sambil mempertahankan pengalaman mengesankan bagi pelanggan.
Hal ini memposisikan IOH pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Ekspansi ini mendorong lonjakan lalu lintas data yang naik secara impresif sebesar 12,5 persen yoy menjadi 12.050 Petabyte (PB) dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Vikram melanjutkan, fokus Indosat untuk mendapatkan pelanggan berkualitas berkontribusi signifikan pada peningkatan peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) untuk pelanggan seluler menjadi Rp37,7 ribu di kuartal III 2024, menandai peningkatan 8,7 persen atau Rp3 ribu dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Hasil ini mencerminkan upaya kami dalam menonjolkan keunggulan operasional, alokasi modal yang strategis, dan memanfatkan transformasi berbasis AI. Belanja modal strategis adalah kuncinya, dengan investasi yang fokus pada peningkatan infrastruktur jaringan, terutama wilayah pedesaan dan bagian timur Indonesia," jelas Vikram.