Astronot Bisa Cari Makan dari Asteroid

Ilustrasi astronot yang sedang bercocok tanam di Bulan.
Sumber :
  • Getty Images

Jakarta, VIVA – Astronot bisa mendapat makanan dari asteroid dengan cara menambang. Kok bisa?

Baju Astronot ke Bulan Kece Abis

Jadi begini. Ilmuwan Australia mengaku bahwa material dari asteroid bisa dipanen sehingga dapat digunakan untuk menopang kehidupan astronot selama misi luar angkasa jangka panjang.

Kepala Peneliti Institut Eksplorasi Bumi dan Antariksa Universitas Western, Australia, Eric Pilles, sudah mengidentifikasi cara untuk menghasilkan biomassa yang dapat dijadikan makanan menggunakan mikroba dan senyawa organik yang ditemukan di asteroid.

Misteri Punahnya Dinosaurus Terungkap

Proses yang mereka usulkan membahas masalah tentang cara mengemas cukup makanan untuk misi masa depan ke wilayah terluar tata surya — atau bahkan lebih jauh lagi.

"Untuk menjelajahi tata surya secara mendalam (lebih jauh), kita harus mengurangi ketergantungan pada tali pasokan dari Bumi," ungkap Pilles, seperti dikutip dari situs Livescience.

Ledakan Nuklir (Bisa) Menyelamatkan Bumi

Saat ini, kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengandalkan misi pasokan ulang dari Bumi, yang mahal dan rumit secara logistik.

Bertani di luar angkasa, meskipun memungkinkan, juga rumit. Itulah sebabnya para peneliti menyarankan sumber makanan yang lebih lokal, yakni batuan luar angkasa atau asteroid.

Solusi mereka memerlukan penggunaan panas tinggi untuk memecah senyawa organik yang ditemukan di asteroid di lingkungan bebas oksigen — sebuah proses yang dikenal sebagai pirolisis.

Hidrokarbon yang dihasilkan kemudian dapat diberikan kepada mikroba yang akan mengonsumsi bahan organik dan menghasilkan biomassa yang bernilai gizi bagi manusia, menurut penelitian tersebut.

Eric Pilles dan para peneliti fokus pada jenis asteroid tertentu yang disebut kondrit karbon, yang mengandung hingga 10,5 persen air dan sejumlah besar bahan organik.

"Ini termasuk Asteroid Bennu, yang dikunjungi Misi OSIRIS-REx NASA tahun 2018 untuk mengumpulkan sampel. Misi tersebut mengembalikan potongan-potongan batu angkasa itu ke Bumi pada bulan September 2023 untuk penelitian ilmiah," jelas dia.

Namun, sebelum bekerja dengan sampel asteroid yang sebenarnya, penelitian saat ini menghitung potensi hasil pangan yang dapat diproduksi menggunakan metode yang disarankan serta berapa banyak total material asteroid yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah tersebut.

Singkatnya, para peneliti memperkirakan bahwa Asteroid Bennu dapat digunakan untuk menghasilkan sekitar 50 hingga 6.550 metrik ton biomassa yang dapat dimakan dengan kalori yang cukup untuk mendukung kehidupan astronot selama 600 hingga 17 ribu tahun.

Jumlah minimum didasarkan pada hanya hidrokarbon alifatik yang diubah menjadi makanan, sedangkan jumlah maksimum mengharuskan semua bahan organik yang tidak larut digunakan.

Oleh karena itu, penambangan asteroid secara teoritis dapat merevolusi perjalanan ruang angkasa jangka panjang dengan memungkinkan astronot bergantung pada makanan yang bersumber secara lokal alih-alih harus meluncurkannya dengan jumlah besar dari Bumi.

Namun, penelitian lebih lanjut perlu melihat bagaimana asteroid akan ditambang dan diproses selama misi tersebut dan apakah makanan yang dihasilkan layak untuk dikonsumsi dan enak.

"Berdasarkan hasil ini maka pendekatan penggunaan karbon di asteroid untuk menyediakan sumber makanan terdistribusi bagi manusia yang menjelajahi tata surya tampak menjanjikan, tetapi masih banyak bidang pekerjaan masa depan yang perlu dilakukan," kata Eric Pilles.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya