Terungkap! Rahasia Tumbuh Pesatnya Fintech di Indonesia

Fintech dan bank digital.
Sumber :
  • Fintech

Jakarta, VIVA – Industri teknologi keuangan (fintech) terus mengalami transformasi positif. Satu di antaranya dari peningkatan jumlah perusahaan tersebut di Indonesia.

Berdasarkan data Statista, perusahaan fintech tumbuh signifikan dari 51 perusahaan di 2011, melonjak ke 336 perusahaan pada 2023.

Perusahaan kripto juga masuk ke dalam pemain fintech di sektor baru yang turut menyumbang peningkatan ekonomi digital di Indonesia.

"Kemajuan industri fintech, termasuk kripto, yang masuk dalam kategori digital masih relevan dengan pandemi Covid-19 yang telah terjadi beberapa tahun lalu, lantaran punya dampak besar pada penggunaan layanan fintech di kehidupan sehari-hari yang membuat masyarakat pindah ke aktivitas digital," ungkap Head of Product Marketing Pintu, Iskandar Mohammad, Kamis, 17 Oktober 2024.

Secara umum, industri fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia melonjak dalam beberapa tahun terakhir.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi, nilai transaksi perdagangan digital tahun ini bisa menyentuh Rp500 triliun. Dari transaksi aset kripto, bahkan OJK mencatat, hingga Agustus 2024, transaksinya sudah tembus Rp344 triliun.

"Tingginya transaksi kripto menjadi kabar baik karena makin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya investasi untuk mengembangkan aset yang dimiliki," jelasnya.

Di sisi lain, kata dia, tantangannya semakin besar terutama edukasi agar masyarakat bisa berinvestasi dengan bertanggung jawab dan bijak, khususnya pada aset kripto yang masuk dalam kategori high risk, high return.

OJK Sebut Pengembangan Industri Keuangan RI Butuh Peran Krusial Sektor Ini

Menurutnya, kendati pertumbuhan kripto dan fintech masif, edukasi tetap menjadi tantangan terbesar, khususnya industri kripto, yang adopsinya sangat pesat.

Iskandar mengaku beberapa strategi sudah djalankan, seperti berinvestasi pada channel edukasi Pintu Academy & Pintu News.

Resmi Jadi Anggota Bursa Kripto CFX, Platform Ini Dorong Transparansi dan Kolaborasi Industri

"Strategi lain yang kami lakukan adalah aktif berkolaborasi dengan berbagai stakeholders seperti Bappebti, Bursa Crypto CFX, asosiasi, universitas, hingga banyak komunitas. Kami percaya kolaborasi menjadi salah satu langkah terbaik untuk mempercepat dan memperluas edukasi terkait aset kripto," papar dia.

Sebagai informasi, Pintu bersama OJK, KoinWorks, Qoala, dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menjadi panelis dalam diskusi yang digelar Huawei Cloud bersama Weefer dengan tema 'Empowering Fintech with Cloud'.

Kembangkan Ekosistem Industri Fintech, AFPI Perluas Jaringan Global

Seluruh panelis mengeksplorasi terkait kemajuan dalam industri fintech dan juga aset kripto serta membahas bagaimana peran berbagai lembaga serta perusahaan fintech untuk mendorong inklusi keuangan.

Kepala Eksekutif Pengawas IAKD Hasan Fawzi.

Industri Kripto Bersiap Diatur OJK, Pelaku Usaha Tak Perlu Urus Ulang Perizinan

Otoritas Jasa Keuangan memastikan akan mengakui pelaku jasa keuangan aset kripto yang telah mengantongi izin beroperasi saat ini.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024