Bidik 5G untuk Percepat Digitalisasi di Wilayah 3T

Ilustrasi 5G.
Sumber :
  • ANTARA/HO/Pexels

Jakarta, VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berupaya mengoptimalkan berbagai teknologi telekomunikasi tidak terkecuali mengkaji potensi adopsi teknologi 5G untuk menciptakan pemerataan konektivitas digital yang lebih optimal khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

Merayakan Hari Ayah dengan Konektivitas yang Berkualitas

Hal itu sejalan dengan Visi Indonesia Digital 2045 yang juga diselaraskan dengan Program Asta Cita untuk Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk Periode 2024-2029.

"Dalam Asta Cita ada komitmen untuk membangun infrastruktur dan konektivitas digital secara merata di kabupaten dan kota di Indonesia," kata Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bidang Teknologi, Mochamad Hadiyana, Minggu, 13 Oktober 2024.

Harga Realme 13+ 5G Cuma Rp11 Ribu

Dengan demikian, dilakukan kajian-kajian yang melibatkan beragam pemangku kepentingan seperti akademisi, pelaku industri teknologi, operator seluler, perwakilan masyarakat, serta pemerintah untuk dapat menimbang optimalisasi teknologi 5G seperti apa yang bisa digunakan di masa mendatang mengakselerasi pemerataan digitalisasi.

Terbaru, dalam acara bertajuk "Diskusi Kelompok Terpumpun Peningkatan Penggunaan Teknologi Broadband: Skema Pemanfaatan Teknologi 5G", tercetus beberapa teknologi 5G yang berpotensi untuk dimanfaatkan di masa mendatang di antaranya seperti 5G Fixed Wireless Access dan 5G Private Network.

Kemenkominfo ungkap Pentingnya Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia

Kedua teknologi itu dinilai berpeluang besar untuk meningkatkan konektivitas yang bermakna bagi masyarakat sehingga hadirnya teknologi 5G dapat dirasakan manfaatnya lebih luas tidak hanya untuk masyarakat di perkotaan saja tapi juga di wilayah-wilayah baru seperti perdesaan yang seringkali masuk wilayah 3T.

Menurut Hadiyana, hal itu mungkin saja diwujudkan namun perlu diingat bahwa hal itu baru bisa diwujudkan dengan kehadiran frekuensi yang didedikasikan untuk 5G.

“Syarat utamanya adalah ketersediaan frekuensi. Untuk itu, Kemenkominfo diharapkan untuk dapat segera menetapkan pita-pita frekuensi untuk 5G,” kata dia. Harapannya dengan penyelenggaraan infrastruktur digital yang semakin optimal maka teknologi-teknologi baru yang muncul dari digitalisasi bisa lebih mudah diadopsi.

Beberapa teknologi terbaru ini di antaranya seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Big Data Analytics, Blockchain, Virtual Reality, hingga Augmented Reality.

NVidia.

Nvidia dan SoftBank Ciptakan Jaringan Telekomunikasi AI dan 5G, Akankah Indonesia Jadi Sasaran?

Nvidia dan SoftBank Corp., telah menguji coba jaringan telekomunikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan 5G pertama di dunia.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024