Berburu Alien ke Jupiter

Pintu masuk alien.
Sumber :
  • GIANT FREAKIN ROBOT

Jakarta, VIVA – Dalam beberapa minggu mendatang, Europa Clipper milik Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA akan memulai perjalanan panjang menuju Bulan Jupiter, Europa.

Mendeteksi Alien Lewat Tenaga Surya

Bulan es itu berpotensi menjadi tempat tinggal bagi kehidupan alien — dan hanya ada satu cara untuk mengetahuinya.

Disebut Europa Clipper, wahana antariksa itu akan melakukan studi terperinci terhadap Bulan, mencari lokasi potensial tempat Europa mungkin menampung kehidupan alien.

Pemburu Alien Ciptakan Teknologi Baru

Europa Clipper adalah wahana antariksa penjelajah planet terbesar yang pernah dibuat NASA, di mana selebar lapangan basket saat layar suryanya dibuka. Massa wahana ini sekitar 6.000 kilogram — seberat gajah Afrika yang besar.

Pencarian kehidupan di tempat selain Bumi biasanya difokuskan pada tetangga Bumi, Mars, sebuah planet yang secara teknis berada di "zona layak huni" Tata Surya.

Mencari Rumah Alien Terus Berlanjut

Namun, Mars bukanlah tempat yang menarik untuk ditinggali karena kurangnya atmosfer dan tingkat radiasi yang tinggi. Akan tetapi, Mars dekat dengan Bumi sehingga relatif mudah untuk mengirim misi untuk menjelajahinya.

Namun, ada tempat lain di Tata Surya yang dapat mendukung kehidupan — beberapa Bulan Jupiter dan Saturnus — karena memiliki air.

Di Bumi, air adalah pelarut kehidupan. Air melarutkan garam dan gula, serta memfasilitasi reaksi kimia yang dibutuhkan agar kehidupan di Bumi dapat berlangsung, seperti dikutip dari situs Livescience.

Mungkin saja, ada bentuk kehidupan lain yang bergantung pada metana cair atau karbondioksida (CO2) atau sesuatu yang lain, tetapi kehidupan seperti yang kita ketahui menggunakan air.

Alasan mengapa ada air sejauh ini di Tata Surya adalah karena Jupiter dan Saturnus, raksasa gas, memiliki kekuatan gravitasi yang sangat besar terhadap satelit alami mereka.

Bulan-bulan Saturnus, Titan dan Enceladus, diregangkan dan dikompresi oleh gravitasi saat mereka mengitari planet induknya.

Pergerakan ini menghasilkan lautan bawah tanah yang luas dengan permukaan es padat dengan semburan uap air yang meledak sejauh 9.600 kilometer dari permukaan.

Diduga kuat kalau Europa adalah planet yang sama. Meskipun kita mengetahui banyak hal tentang Europa dari pengamatan selama lebih dari empat abad tapi belum memastikan bahwa Europa memiliki lautan cair di bawah es seperti Titan dan Enceladus.

Kepengurusan kerajaan ubur-ubur

Mengungkap 6 Sekte Teraneh di Dunia, Ada Satu dari Indonesia

Keberadaan sekte-sekte ini sering kali mencuri perhatian karena ritual mereka yang eksentrik dan doktrin yang bisa dibilang jauh dari mainstream.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024