Efisiensi dan Transformasi jadi Kunci Dongkrak Aset
- Freepik
Jakarta, VIVA – Inovasi atau ide baru sering digembar-gemborkan sebagai salah satu selling point atau nilai jual kepada masyarakat dan investor lantaran diklaim bisa mengubah dunia.
Dalam konteks bisnis, inovasi adalah kemampuan untuk menyusun, mengembangkan, menyampaikan, mengukur kinerja produk, layanan, proses, dan model bisnis baru untuk pelanggan.
Tentunya, pada konteks ini, inovasi adalah barang/hal yang dijual oleh bisnis, karena inovasi tersebut adalah keunggulan produk yang ditawarkan oleh bisnis dan tidak dimiliki oleh pesaing.
Tidak hanya inovasi, namun transformasi di berbagai lini juga ikut mendorong capaian kinerja positif Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
Menurut Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, transformasi yang dilakukan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional.
"Kami percaya bahwa fokus pada produktivitas dan inovasi akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan, serta terus berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Kami ingin jadi pelopor dalam industri perkebunan yang ramah lingkungan," kata dia.
Angka ini menunjukkan fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk melanjutkan pertumbuhan. Pada tahun berikutnya, PTPN Group mencatatkan aset sebesar Rp144,6 triliun, dan kemudian meningkat lagi menjadi Rp149,2 triliun pada 2022.
Pencapaian ini tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam melakukan inovasi dan optimalisasi proses operasional. Kendati PTPN Group mengalami sedikit penurunan aset menjadi Rp143,9 triliun di tahun lalu, tapi perseroan tidak kehilangan momentum.
Memasuki semester I 2024, PTPN Group berhasil mencatat lonjakan aset yang signifikan, mencapai Rp152,2 triliun. Hal ini mencerminkan ketahanan dan kemampuan adaptasi perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar.