'Mengawal' Paus Fransiskus
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Paus Fransiskus resmi menginjakkan kakinya di Indonesia pada Selasa siang hari ini, 3 September 2024.
Pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan itu akan berada di Jakarta hingga Jumat, 6 September mendatang.
Kedatangan Paus Fransiskus disambut Telkomsel dengan menghadirkan konektivitas dan peningkatan kapasitas jaringan di sepanjang jalur dan lokasi untuk memastikan seluruh masyarakat yang mengikuti rangkaian kegiatan Bapak Suci dapat menikmati pengalaman komunikasi dan digital yang lancar, termasuk dalam kegiatan internal dengan kalangan umat Katolik hingga rangkaian pertemuan kenegaraan lainnya.
Direktur Jaringan Telkomsel Indra Mardiatna mengaku sudah mengoptimalkan serta meningkatkan kapasitas jaringan untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian acara, termasuk di titik-titik penting yang akan dikunjungi Paus Fransiskus.
"Kami berharap jaringan yang telah disiapkan ini dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Kepala Negara Vatikan di Indonesia," kata dia, Selasa, 3 September 2024.
Apa saja persiapannya? Telkomsel mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas jaringan 5G dan 4G pada 64 BTS di berbagai lokasi strategis tempat berlangsungnya seluruh kegiatan dan agenda kunjungan.
Mulai dari bandara hingga jalur-jalur yang akan dilewati rombongan termasuk Istana Negara, Masjid Istiqlal, Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Gereja Katedral.
"Khusus area Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) juga dilakukan penambahan 2 sector Massive MIMO, 5 sector Easy Macro dan 6 sector lampsite indoor pada BTS eksisting agar layanan data dan suara tetap optimal, meskipun dalam kondisi lalu lintas komunikasi yang padat," jelas Indra.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus akan memimpin Misa Suci pada Kamis, 5 September 2024 di Stadion Utama GBK, Jakarta Selatan, yang akan dihadiri lebih dari 87 ribu umat Katolik.
Sepaham dengan Paus Fransiskus, Biden Hapus Kuba dari Daftar "Negara Pendukung Terorisme"
Joe Biden memutuskan mencabut negara Kuba dari daftar "negara pendukung terorisme" menyusul serangkaian kebijakan yang dikoordinasikan dengan Gereja Katolik.
