Waspada Penggalangan Dana Palsu

Ilustrasi penggalangan dana.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA – Para penipu memantau dengan saksama perubahan sosial dan berita terbaru untuk mengeksploitasi topik terkini dan memikat korban dengan kejadian yang sedang menjadi tren.

Para ahli Kaspersky baru-baru ini mengungkap penipu yang memanfaatkan berita seputar Pavel Durov, pendiri Telegram, yang dilaporkan ditangkap di Prancis.

Memanfaatkan kesempatan itu, para penipu segera meluncurkan kampanye spam, mendistribusikan email yang secara keliru mengklaim sebagai penggalangan dana untuk pembelaan hukum Pavel Durov dan kampanye kesadaran global (global awareness).

Ahli Kaspersky saat ini memantau kampanye spam aktif dengan beberapa variasi pesan yang mengikuti pola serupa.

Dalam penipuan ini, penipu menyamar sebagai organisasi hak asasi manusia, mengklaim bahwa mereka berkomitmen untuk mengamankan kebebasan Pavel Durov dan melindungi hak asasi manusia global.

Mereka mendesak penerima untuk berkontribusi pada tujuan tersebut dengan menyumbang ke salah satu dari beberapa dompet kripto tertentu, termasuk BTC, ETH, dan TRX.

Namun, para korban akhirnya kehilangan uang mereka karena para penipu, dan tim Pavel Durov belum mengumumkan upaya penggalangan dana resmi apapun.

Untuk melewati filter spam, penipu mengubah kata-kata mereka, menghindari pengulangan, dan menggunakan sinonim seperti "membantu" dan "mendukung" atau "menyumbangkan" dan "mengumpulkan dana."

Selain itu, nama organisasi pendanaan yang dimaksud berubah setiap kali terdapat email yang mengaku mewakili Human Rights Defenders Network (HRDN), sementara yang lain menyamar sebagai Digital Rights Advocacy Network (DRAN).

"Sangat penting untuk berpikir kritis dan memeriksa ulang sebelum mengirim uang ke proyek donasi apapun. Selalu andalkan komunikasi resmi dan sumber berita terverifikasi. Jangan pernah mempercayai email yang ditulis dalam bahasa dan format primitif, terutama jika tim resmi belum mengumumkan upaya penggalangan dana apapun," ungkap Pakar Keamanan Email Kaspersky Andrey Kovtun.

Untuk membantu pengguna tetap aman dari penipuan daring, pakar Kaspersky juga menyarankan untuk mengikuti kiat-kiat berikut:

•    Verifikasi Sumber: Sebelum menyumbang atau membagikan informasi pribadi, pastikan permintaan tersebut berasal dari sumber resmi dan tepercaya. Periksa situs web resmi organisasi atau hubungi mereka secara langsung untuk mengonfirmasi.

•    Waspadai Tanda Bahaya: Waspadai email atau pesan yang menggunakan tata bahasa yang buruk, format yang tidak biasa, atau bahasa yang mendesak. Penipu sering kali menggunakan taktik ini untuk menciptakan rasa urgensi dan mengabaikan pemikiran kritis Anda.

•    Periksa Ulang URL dan Alamat Email: Penipu sering kali membuat situs web atau alamat email palsu yang tampak mirip dengan yang sah. Periksa URL dan domain email dengan saksama untuk mengetahui perbedaan yang menonjol.

•    Berhati-hatilah dengan Donasi Aset Kripto: Transaksi aset kripto tidak dapat dibatalkan, sehingga menjadi pilihan populer bagi para penipu. Hindari berdonasi melalui aset kripto kecuali Anda yakin dengan keabsahan penerima.

Setelah Penangkapan, Hakim Interogasi Bos Telegram Pavel Durov di Prancis

•    Gunakan Perangkat Lunak Keamanan: Pastikan Anda telah memasang perangkat lunak keamanan terkini di perangkat Anda.

•    Andalkan Pengumuman Resmi: Percayai hanya komunikasi resmi dari orang atau organisasi yang dimaksud.

Presiden Macron Sebut Penangkapan Bos Telegram Tidak Berkaitan dengan Politik

Jika Anda belum melihat pengumuman publik tentang penggalangan dana atau kampanye, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

•    Periksa Alamat Email Pengirim: Selalu periksa alamat email pengirim. Dalam komunikasi yang sah dari organisasi besar, email biasanya akan berasal dari domain resmi yang terverifikasi, bukan layanan email gratis.

Profil Pavel Durov, CEO Aplikasi Telegram yang ditangkap Polisi

Dalam kasus ini, email penipuan dikirim dari berbagai alamat email gratis—tanda yang jelas bahwa email tersebut bukan berasal dari organisasi yang memiliki reputasi baik.

Pendiri Telegram Pavel Durov.

Bos Telegram Dibebaskan dari Tahanan usai Bayar Jaminan Rp 85,6 Miliar

Bos Telegram Dibebaskan, Bayar Jaminan Rp 85,6 Miliar

img_title
VIVA.co.id
29 Agustus 2024