Barry dan Sunita Pulang Jelang Hari Valentine

Kapsul Starliner difoto melalui jendela kapal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sumber :
  • ESA

Jakarta, VIVA – Barry dan Sunita pulang menjelang Hari Valentine. Keduanya adalah astronot yang terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), setelah rusaknya mesin pada kapsul Boeing Starliner.

Siap-siap Jadi Saksi Bersejarah Siang Ini

Mereka dijadwalkan kembali ke Bumi pada Februari 2025 dengan menumpang pesawat ruang angkasa komersial, SpaceX, ungkap Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), seperti dikutip dari situs DW, Senin, 26 Agustus 2024.

Keduanya merupakan astronot asal AS yang bernama lengkap Barry "Butch” Wilmore dan Sunita "Suni” Williams melakukan perjalanan ke ISS dalam penerbangan uji coba berawak pertama Starliner pada 5 Juni 2024 untuk misi yang direncanakan berlangsung selama tujuh hari.

3 Kali Polaris Dawn SpaceX Gagal Terbang

Namun, sistem pendorong kapsul Starliner mengalami gangguan dalam 24 jam pertama penerbangan, sehingga kedua astronaut veteran itu terdampar di ISS selama 79 hari.

Administrator NASA Bill Nelson mengatakan jika Barry dan Sunita akan kembali ke Bumi pada awal tahun depan, sementara pesawat Starliner akan kembali tanpa awak.

Misi Bersejarah SpaceX akan Dimulai

Misi SpaceX Crew-9 akan lepas landas pada akhir September 2024, setelah kapsul Boeing melakukan perjalanan pulang menuju Bumi, dan mengosongkan pelabuhan pendaratan di ISS.

Misi SpaceX kali ini hanya akan mengangkut dua penumpang, bukan empat penumpang seperti yang direncanakan sebelumnya.

NASA dan SpaceX kini sedang bekerja untuk mengkonfigurasi ulang kursi di pesawat Crew-9 Dragon, "dan menyesuaikan manifes untuk membawa kargo tambahan, barang pribadi, dan pakaian antariksa khusus Dragon untuk Wilmore dan Williams,” kata NASA.

Kepala Operasi Ruang Angkasa NASA Ken Bowersox mengatakan bahwa para petinggi lembaganya telah memilih dengan suara bulat bahwa Crew-9 Dragon yang akan membawa pulang para astronot mereka.

Penyelamatan para astronaut oleh Space-X, saingan terbesar Boeing di luar angkasa, adalah pukulan terbaru bagi Boeing yang juga sedang dilanda krisis.

Boeing telah menggantungkan harapan pada misi uji coba Starliner ini untuk menebus program mereka yang bermasalah, setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan pada pengembangan dan pembengkakan anggaran sebesar lebih dari US$1,6 miliar (Rp2,4 triliun) sejak 2016.

"Saya tahu ini bukan keputusan yang kami harapkan, tapi kami siap untuk melakukan apa yang diperlukan demi mendukung keputusan NASA. Fokusnya tetap pertama dan terutama, untuk memastikan keselamatan kru dan pesawat ruang angkasa,” ujar Kepala Boeing Starliner Mark Nappi.

Barry dan Sunita, yang keduanya merupakan mantan pilot uji coba militer, telah memiliki banyak bekal dan dilatih untuk bisa tinggal dalam waktu yang lama di luar angkasa.

NASA juga mengaku akan menggunakan waktu tambahan pada misi ini untuk melakukan eksperimen sains bersama tujuh astronot lainnya di ISS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya