Risiko Keamanan di Balik Kemudahan Bank Digital

ilustrasi bank digital.
Sumber :
  • Freepik/redgreystock

Jakarta, VIVA – Bank digital telah menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat, terutama karena kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan. Di era digital seperti sekarang ini, layanan yang cepat dan fleksibel menjadi kebutuhan utama.

Bank digital menjawab kebutuhan ini dengan memberikan akses ke layanan keuangan yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, hanya melalui perangkat elektronik seperti smartphone.

Namun, di balik semua kelebihan tersebut, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan risiko keamanan.

Meskipun bank digital menawarkan kenyamanan dan efisiensi, risiko yang terkait dengan keamanan data pribadi dan kepercayaan nasabah menjadi tantangan besar.

Ilustrasi bank digital.

Photo :
  • Pixabay/kreatikar

Salah satu risiko utama yang dihadapi oleh bank digital adalah keamanan data. Karena seluruh operasi perbankan dilakukan secara online, data nasabah menjadi sangat rentan terhadap ancaman siber seperti peretasan dan pencurian identitas.

Meskipun bank digital biasanya dilengkapi dengan teknologi keamanan canggih, tidak ada sistem yang sepenuhnya aman dari serangan siber.

Jika terjadi kebocoran data, nasabah bisa kehilangan dana mereka atau data pribadi mereka dapat disalahgunakan untuk tujuan yang tidak diinginkan.

Selain itu, karena bank digital tidak memiliki banyak kantor fisik, interaksi antara nasabah dan bank lebih terbatas.

Hal ini bisa menjadi kendala dalam membangun kepercayaan nasabah. Ketiadaan kontak langsung ini dapat menimbulkan rasa tidak aman dan ketidakpercayaan, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan teknologi digital.

Perbedaan bank digital dan bank konvensional/ilustrasi bank

Photo :
  • Freepik/gstudioimagen

Di samping itu, meskipun bank digital menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah, nasabah juga perlu waspada terhadap potensi risiko yang mungkin tidak terlihat.

Misalnya, ketergantungan yang tinggi pada teknologi bisa menjadi masalah jika terjadi gangguan sistem atau serangan siber yang dapat menghentikan layanan bank digital untuk sementara waktu.

Hal ini dapat menyebabkan nasabah tidak dapat mengakses dana mereka atau melakukan transaksi penting saat dibutuhkan.

Ratusan Karyawan Terancam PHK, HSBC Bakal Tutup Aplikasi Pembayaran Internasional Zing

Meskipun bank digital membawa banyak keuntungan, penting bagi nasabah untuk menyadari risiko yang terkait dengan penggunaannya.

Bank digital perlu terus memperkuat sistem keamanan mereka dan memastikan bahwa nasabah merasa aman dan terlindungi.

Volume Transaksi MADINA Bank Muamalat Tembus Rp55 Triliun, Naik 13 Persen

Laba BCA Capai Rp 54,8 Triliun Sepanjang 2024, Naik 12,7%
Gedung BNI.

Akurat dan Kredibel Dukung Tata Kelola Keuangan Negara, BNI Raih Apresiasi Kemenkeu

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meraih penghargaan sebagai Bank Operasional Terbaik Tahun 2024 untuk kategori Bank BUMN dari Kemenkeu.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2025