Bank Digital vs Bank Konvensional, Apa Bedanya?

Perbedaan bank digital dan bank konvensional.
Sumber :
  • Freepik/gstudioimagen

Jakarta, VIVA – Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah mengubah wajah industri perbankan.

Bank Saqu Ungkap 30 Persen Nasabahnya Sudah Adopsi Fitur Tabungmatic

Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan yang cepat dan efisien, bank digital mulai muncul sebagai alternatif yang kuat dibandingkan dengan bank konvensional.

Meski keduanya bergerak di sektor yang sama, ada beberapa perbedaan mendasar yang membuat bank digital dan bank konvensional memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri.

Kawal Implementasi Kebijakan Hapus Utang UMKM, Menteri Maman: Mereka Punya Nyawa Lagi

Kemajuan teknologi mendorong perbankan untuk melakukan transformasi menuju layanan digital. Indonesia, dengan potensi demografis dan ekonomi digital yang besar, menjadi salah satu negara yang cepat menyerap arus digitalisasi.

Kehadiran teknologi digital telah mengubah cara masyarakat bertransaksi, dari cara konvensional menuju cara yang lebih modern melalui perangkat elektronik.

IHSG Makin Gagah di Akhir Perdagangan, Naik 1,65 Persen Disusul ARA Saham MAYA hingga POLU

Bank digital muncul sebagai jawaban atas kebutuhan ini, dengan menawarkan kemudahan akses dan layanan yang sepenuhnya online.

Perbedaan Bank Digital dan Bank Konvensional

ilustrasi bank digital

Photo :
  • Freepik/redgreystock

Bank digital dan bank konvensional memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal layanan dan struktur operasionalnya.

Bank digital, seperti namanya, beroperasi sepenuhnya secara online. Mulai dari pembukaan rekening, transfer, hingga penutupan akun, semuanya dapat dilakukan melalui smartphone atau perangkat elektronik lainnya tanpa perlu ke kantor fisik.

Bank digital biasanya tidak memiliki kantor cabang, atau hanya memiliki kantor pusat sebagai representasi fisik, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12 Tahun 2021.

Sebaliknya, bank konvensional masih bergantung pada kehadiran fisik dengan jaringan kantor cabang yang luas.

Meskipun bank konvensional juga menawarkan layanan digital seperti mobile banking dan internet banking, namun tidak semua layanan dapat dilakukan secara online.

Nasabah bank konvensional sering kali masih perlu datang ke kantor cabang untuk menyelesaikan beberapa transaksi, seperti pengambilan kartu debit baru atau pembukaan rekening tertentu.

Manfaat dan Tantangan Transformasi Digital dalam Perbankan

Ilustrasi bank digital.

Photo :
  • Pixabay/kreatikar

Transformasi digital di sektor perbankan membawa dampak positif yang signifikan. Pertama, akses terhadap layanan perbankan menjadi lebih luas.

Bank digital memungkinkan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, untuk menikmati layanan perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang.

Kedua, transformasi ini juga meningkatkan daya saing perbankan di Indonesia dengan menawarkan efisiensi operasional yang lebih tinggi dan biaya administrasi yang lebih rendah, sehingga memberikan nilai lebih kepada nasabah.

Namun, transformasi menuju bank digital juga membawa tantangan tersendiri. Perlindungan data pribadi menjadi perhatian utama, mengingat risiko kebocoran data yang lebih besar di dunia digital.

Selain itu, literasi keuangan digital yang masih rendah di sebagian masyarakat dan infrastruktur teknologi yang belum merata di seluruh Indonesia juga menjadi tantangan yang harus diatasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya