Menguak Mitos dan Fakta Angin Duduk, Benarkah Sebabkan Kematian?

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

Jakarta, VIVA – Angin duduk atau angina, merupakan jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung.

Angina, sering juga dikenal dengan nama angina pectoris, yang merupakan bagian dari gejala penyakit arteri koroner.

Meski sering dianggap sebagai masalah kesehatan ringan, angina dapat memicu kekhawatiran mengenai kemungkinan kematian jika tidak diatasi dengan benar.

Berikut beberapa mitos dan fakta seputar angina dan dampaknya, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Selasa, 13 Agustus 2024.

Mitos dan Fakta Angin Duduk

Ilustrasi: Sakit Jantung

Photo :
  • vstory

1. Mitos: Angin Duduk Tidak Berbahaya dan Tidak Pernah Menyebabkan Kematian

Faktanya, angina merupakan tanda adanya gangguan aliran darah ke jantung, yang disebabkan oleh penyempitan arteri koroner akibat aterosklerosis.

Meskipun angina sendiri tidak langsung menyebabkan kematian, namun itu menunjukkan adanya masalah serius yang dapat memicu serangan jantung atau komplikasi jantung lainnya jika tidak segera diatasi.

2. Mitos: Nyeri Angina Selalu Terasa Tajam di Dada

Jangan Anggap Sepele, Angin Duduk Tanda Penyakit Jantung

Faktanya, gejala angina dapat bervariasi. Seringkali, angina digambarkan sebagai rasa tertekan, berat, atau nyeri di dada. Namun, nyeri ini bisa juga dirasakan di lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung.

Selain itu, gejala lain juga dapat dirasakan seperti pusing, kelelahan, mual, sesak napas, dan berkeringat, terutama pada wanita yang mungkin mengalami gejala yang tidak biasa.

Angin Duduk Bisa Berubah Jadi Serangan Jantung Setelah 20 Menit

3. Mitos: Angina Hanya Terjadi Pada Lansia

Faktanya, meski angina lebih umum terjadi pada orang tua atau lansia, individu dari segala usia pun bisa mengalaminya. Apalagi jika Anda memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau gaya hidup tidak sehat. 

Jangan Keliru, Angin Duduk Berbeda dengan Serangan Jantung

4. Mitos: Hanya Aktivitas Berat yang Memicu Angina

Faktanya, angin duduk atau angina ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, dan itu tidak hanya aktivitas fisik berat.

Stres emosional, makan makanan tidak sehat, dan bahkan cuaca dingin juga bisa memicu gejala angina.

Peningkatan permintaan oksigen oleh jantung dalam kondisi-kondisi tersebut, dapat menyebabkan nyeri angina.

5. Mitos: Angin Duduk Selalu Menunjukkan Serangan Jantung

Sebagaimana diketahui, angina adalah nyeri dada yang terjadi karena kekurangan oksigen ke jantung, tetapi ini tidak selalu berarti serangan jantung sedang berlangsung.

Namun, angina juga bisa menjadi indikasi risiko serangan jantung yang lebih besar, dan penanganan yang tepat penting untuk mencegah komplikasi.

6. Mitos: Gejala Angina Pada Wanita dan Pria Sama

Seperti disinggung di atas, bahwa gejala angina pada wanita bisa berbeda dari yang sering ditemui pada pria.

Pada wanita, mungkin mengalami ketidaknyamanan di leher, rahang, gigi, atau punggung, serta mual, sesak napas, dan nyeri seperti ditusuk, yang tidak selalu diikuti oleh rasa tertekan di dada.

7. Mitos: Angina Dapat Diatasi Hanya dengan Istirahat

Meski istirahat dapat meredakan gejala angina, tetapi pengelolaan angina memerlukan pendekatan yang lebih menyeluruh.

Mulai dari penggunaan obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan, dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti angioplasti atau pemasangan stent untuk mengatasi penyempitan arteri.


8. Mitos: Angin Duduk Hanya Gejala Minor yang Tidak Perlu Dikhawatirkan

Faktanya, angin duduk atau angina adalah sinyal bahwa ada masalah serius pada jantung. Jika tidak ditangani, angina bisa menjadi tanda penyakit jantung koroner yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau masalah jantung yang lebih serius. Sebab itu, penting untuk melakukan evaluasi dan perawatan medis yang tepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya