Bulan Biru yang Bikin Rindu

Bulan Biru (Blue Moon).
Sumber :
  • Pixabay/flo222

Jakarta, VIVA – Sebuah fenomena langit yang langka akan menghiasi malam pada Senin, 19 Agustus 2024, yaitu Bulan Biru.

Meski namanya Bulan Biru, namun, sebenarnya bukan bulan yang berwarna biru. Istilah ini memiliki sejarah yang cukup menarik dan aturan yang agak membingungkan.

Secara umum, banyak orang mengira Bulan Biru adalah purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender.

Namun, untuk Agustus 2024, purnama jatuh pada 19 dan merupakan satu-satunya purnama di bulan ini. Jadi, mengapa purnama ini disebut Bulan Biru?

Fenomena Bulan biru.

Photo :
  • NASA

Istilah Bulan Biru pertama kali populer di majalah "Sky & Telescope" pada 1946. Pada saat itu, seorang penulis bernama James Hugh Pruett menginterpretasikan bahwa Bulan Biru adalah purnama kedua dalam satu bulan kalender.

Namun, interpretasi ini ternyata salah, karena ia tidak memiliki informasi lengkap dari almanak yang ia rujuk.

Meski demikian, istilah ini menyebar dengan cepat dan menjadi aturan umum yang dikenal banyak orang hingga sekarang.

Namun, aturan asli dari istilah Bulan Biru sebenarnya berbeda. Pada tahun 1937, "Maine Farmers' Almanac" menjelaskan bahwa Bulan Biru terjadi ketika dalam satu musim ada empat purnama, bukan tiga seperti biasanya.

Purnama ketiga dari empat purnama dalam satu musim inilah yang disebut Bulan Biru, untuk membedakannya dari purnama keempat yang masih disebut purnama akhir musim, seperti dilansir dari Space.com.

Ilustrasi fenomena bulan biru

Photo :
  • Pixabay/flo222

Sayangnya, aturan ini mulai dilupakan, dan banyak orang lebih mengenal aturan Pruett yang salah. Padahal, pada 1937, Bulan Biru terjadi pada 21 Agustus sebagai purnama ketiga di musim panas yang memiliki total empat purnama.

Menariknya, tahun lalu pada tanggal 30 Agustus, kita juga memiliki Bulan Biru, namun sesuai dengan aturan yang lebih dikenal sekarang, yaitu purnama kedua dalam satu bulan.

Selain itu, purnama tersebut juga merupakan purnama terbesar dan terdekat tahun 2023, yang disebut sebagai "Super Blue Moon."

Fenomena langka ini selalu menarik perhatian dan sering kali membuat kita merenung, mungkin itulah mengapa banyak orang merasa Bulan Biru adalah waktu yang tepat untuk mengenang masa lalu atau merasakan rindu terhadap seseorang yang jauh.

Di Bulan Banyak Air, Kata PSI

Bulan Biru memang bukan fenomena yang terjadi setiap bulan, tetapi ketika ia muncul, selalu membawa keindahan dan misteri yang tak tergantikan.

Dampak Bulan Menjauh dari Bumi
Ilustrasi penampakan dua Bulan.

Bumi Akan Punya Dua Bulan pada 29 September 2024? Cek Faktanya!

Fenomena langka akan terjadi dalam waktu dekat. Bumi, akan segera memiliki "Bulan kedua", meskipun hanya untuk sementara. Bagaimana penjelasannya?

img_title
VIVA.co.id
26 September 2024