6 Perbedaan Otak Atlet dan Bukan

Ilustrasi olahraga atletik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, VIVA – Otak seorang atlet memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari orang biasa.

Jaz Hayat Temukan Hobi Baru di Bowling Setelah Cedera Kaki

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemampuan fisik seorang atlet tidak hanya terletak pada kekuatan otot, tetapi juga pada kemampuan otak yang luar biasa.

Dilansir dari Live Science, berikut ini perbedaan otak atlet dari orang biasa.

PB Persani Matangkan Persiapan Kejuaraan Dunia Senam 2025

1. Pemrosesan Isyarat Visual

Mendukung Atlet Indonesia dengan Pesan di Shuttlecock

ilustrasi turnamen sepakbola usia dini

Photo :
  • istimewa

ilustrasi turnamen sepakbola usia dini

Photo :
Atlet memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap informasi visual dan membuat keputusan cepat berdasarkan informasi tersebut.

Misalnya, pemain sepak bola atau basket mampu melihat dan memproses gerakan di sekitar mereka dengan cepat.

Penelitian menunjukkan bahwa atlet profesional lebih baik dalam memproses “pemandangan visual dinamis” daripada amatir atau orang biasa.

Ini memungkinkan mereka untuk fokus pada objek yang bergerak dan membuat keputusan dengan kecepatan tinggi.

2. Memori Otot

Ilustrasi senam artistik

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Memori otot adalah kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan tanpa berpikir secara sadar. Atlet seperti pesenam dan penyelam sangat bergantung pada kemampuan ini.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa otak atlet merencanakan dan mengkoordinasikan gerakan berulang dengan cepat melalui integrasi informasi yang kemudian disimpan dalam satu rangkaian aktivitas otak yang terkoordinasi.

3. Kemampuan Prediksi

Bisbol Putra Indonesia Kalah 2-10 dari Pakisi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bisbol Putra Indonesia Kalah 2-10 dari Pakisi

Photo :
Dalam
seperti bisbol, seorang pemukul harus mampu memprediksi dengan tepat arah dan kecepatan bola yang dilempar.

Penelitian menunjukkan bahwa otak atlet mengalami perubahan aktivitas ketika mereka membuat prediksi, yang memungkinkan mereka untuk merespons lebih cepat dan lebih akurat terhadap isyarat visual.

4. Keterampilan Menjaga Keseimbangan

Akrobatik

Photo :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Atlet akrobatik, seperti pesenam, memiliki kemampuan proprioseptif yang luar biasa, yaitu kemampuan untuk merasakan posisi tubuh mereka di ruang.

Jaringan neuron di otak kecil memungkinkan mereka untuk dengan cepat menyesuaikan posisi tubuh mereka saat melakukan gerakan rumit di udara atau menjaga keseimbangan pada peralatan.

5. Fokus dan Perhatian

Timnas dayung Indonesia di Kejuaraan Dayung Perahu Naga Asia 2022.

Photo :
  • Istimewa

Atlet harus mampu membagi perhatian mereka secara efektif dan beralih dengan cepat antara berbagai pola pikir.

Penelitian menunjukkan bahwa atlet yang berlatih olahraga tim memiliki fleksibilitas kognitif yang lebih baik dan kemampuan untuk mengalokasikan perhatian mereka secara tepat dibandingkan dengan orang biasa.

Ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan cepat dalam situasi yang berubah dengan cepat.

6. Ketahanan Otak terhadap Penuaan

Ilustrasi test event Atletik Jelang Asian Games 2018

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Latihan fisik yang intens dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi otak. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa atlet senior memiliki materi putih di otak mereka yang lebih baik dipertahankan dibandingkan dengan orang biasa, yang membantu mereka tetap tajam secara kognitif hingga usia lanjut.

Otak seorang atlet tidak hanya beradaptasi untuk keunggulan fisik, tetapi juga menunjukkan kemampuan mental yang unik dan berbeda dari orang biasa.

Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk tidak hanya unggul dalam olahraga tetapi juga mempertahankan kesehatan otak yang lebih baik sepanjang hidup mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya