Bahtera Nuh Siap Dibangun, Lokasinya Jauh Banget

Ilustrasi Bahtera Nuh.
Sumber :
  • Noahs Ark Scans

Jakarta, VIVA – Bayangkan sebuah "Bahtera Nuh" yang tidak berada di Bumi, tetapi di Bulan.

Kembangkan Desa Wisata Kampung Nelayan, Arutmin Indonesia Raih Penghargaan Subroto 2024

Para ilmuwan sedang merencanakan untuk membangun sebuah tempat penyimpanan khusus di Bulan yang akan menyimpan sampel beku dari spesies-spesies paling terancam punah di Bumi.

Tempat yang disebut biorepository ini akan menjadi semacam gudang beku yang akan melindungi keanekaragaman hayati kita jika terjadi bencana besar di Bumi. Kenapa di Bulan?

Permintaan dari Negara Maju Turun Bakal Jadi Tantangan Industri Batu Bara

Karena, Bulan memiliki beberapa keuntungan unik. Suhu di kutub utara dan selatan Bulan sangat dingin, mencapai minus 200 derajat Celcius.

Kawah-kawah di sana selalu berada dalam bayangan, sehingga suhu dingin ini bisa bertahan tanpa perlu energi tambahan.

Ilmuwan Temukan Planet Menakjubkan di Dekat Bumi

Artinya, gudang beku ini bisa tetap dingin secara alami tanpa memerlukan banyak daya, seperti dilansir dari Metro UK.

Ilustrasi Bulan.

Photo :
  • Twitter/@ikhsan_jayaa

Para ilmuwan dari universitas terkemuka seperti Harvard dan Smithsonian sedang bekerja keras untuk mewujudkan ide ini.

Mereka sudah mulai membuat protokol penyimpanan berdasarkan penelitian tentang starry goby, sejenis ikan bertulang.

Namun, mereka masih menghadapi tantangan besar, seperti bagaimana cara menjaga sampel tetap aman selama perjalanan ke luar angkasa.

Sebenarnya, kita sudah punya gudang beku serupa di Bumi, yaitu di Svalbard, Norwegia. Gudang ini menyimpan benih dari berbagai tanaman dunia sebagai cadangan jika terjadi bencana.

Namun, memiliki cadangan tambahan di Bulan dianggap sebagai langkah cerdas untuk melindungi kehidupan di Bumi dari ancaman yang lebih besar, seperti perubahan iklim, bencana alam, atau bahkan perang.

Bahterah Nuh di Turki

Photo :
  • Noahs Ark Scans

NASA juga tertarik dengan proyek ini karena Bulan memiliki es di kutubnya, yang bisa digunakan untuk mendukung kehidupan manusia di sana.

Dengan kata lain, proyek ini tidak hanya tentang melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga tentang mempersiapkan kemungkinan manusia tinggal di Bulan di masa depan.

Biorepository ini akan difokuskan pada penyimpanan sampel kulit hewan dengan sel fibroblas, yang bisa digunakan untuk mengkloning atau meregenerasi spesies yang hilang.

Proyek ini diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun untuk selesai, dan membutuhkan kerja sama dari berbagai negara, lembaga, dan pemangku kepentingan internasional.

Ilustrasi alien.

Percaya atau Tidak, 10 Ras Alien Ini Pernah Berhubungan dengan Bumi 

Saat ini, belum ada bukti ilmiah konkret yang mengonfirmasi keberadaan makhluk luar angkasa yang bersentuhan dengan Bumi.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024