China akan Jegal Starlink

Ilustrasi satelit.
Sumber :
  • Pixabay

Shanxi, VIVA – China segera meluncurkan 18 satelit pertama hingga akhir tahun ini dalam upaya menjegal dominasi Starlink milik Elon Musk.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Peluncuran satelit-satelit tersebut akan dilakukan dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan, yang terletak di Provinsi Shanxi utara.

Proyek ini dipimpin oleh perusahaan milik pemerintah, Shanghai Spacecom Satellite Technology, sebagai bagian dari proyek yang disebut ‘Thousand Sails Constellation’.

China Sebut Veto AS atas Resolusi Gencatan Senjata Gaza Dorong Palestina ke Kegelapan

Tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan jaringan broadband global yang mirip sama Starlink, yang saat ini menawarkan layanan internet cepat dan stabil di berbagai belahan dunia.

Raksasa Elektronik China Ini Ubah Cara Pelanggan Menikmati Dingin

Ilustrasi satelit internet.

Photo :
  • The Times

Seperti diketahui, perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, telah meluncurkan lebih dari 6.200 satelit ke orbit rendah Bumi (LEO).

Dilansir dari Live Science, satelit-satelit ini mengorbit pada ketinggian sekitar 550 kilometer di atas permukaan Bumi.

Dengan jarak yang relatif dekat ini, data dapat berpindah dengan cepat antara satelit dan Bumi, membuat layanan internet yang cepat dan andal menjadi mungkin.

Banyak orang, mulai dari individu, bisnis, hingga pemerintah, menggunakan layanan Starlink untuk kebutuhan internet mereka.

Sebaliknya, layanan satelit internet yang lebih lama menggunakan satelit geostasioner yang berada jauh lebih tinggi, sekitar 35.786 kilometer di atas Bumi.

Satelit-satelit ini mahal untuk diluncurkan dan memiliki waktu respons yang lebih lama, membuatnya kurang efisien untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi, seperti video streaming dan game online.

Ilustrasi satelit milik China.

Photo :
  • Space.com

Dalam dua tahun terakhir, China semakin khawatir dengan potensi ancaman keamanan nasional dari konstelasi Starlink.

Tentara Pembebasan Rakyat China khawatir bahwa jika terjadi konflik dengan Amerika Serikat (AS), ribuan Satelit Starlink dapat digunakan untuk melacak rudal hipersonik, mempermudah komunikasi antara drone dan pesawat tempur dengan pangkalan di darat, dan bahkan menghancurkan satelit China.

Sebagai bukti dari kekhawatiran ini, pasukan Ukraina telah menggunakan layanan Starlink untuk mengarahkan drone melawan pasukan Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung.

Selain Proyek ‘Thousand Sails Constellation’, China juga mempertimbangkan langkah-langkah lain untuk melindungi diri dari Starlink.

Ilmuwan China baru-baru ini mengusulkan rencana untuk memasang laser pada kapal selam guna menghancurkan Satelit Starlink jika diperlukan.

Pemerintah China memiliki rencana ambisius untuk meluncurkan total 108 satelit dalam tahun ini dan mereka bertujuan untuk memiliki 15 ribu satelit di orbit rendah Bumi (LEO) pada 2030.

Dengan langkah ini, China berharap dapat menciptakan jaringan internet global yang mampu bersaing dengan Starlink, serta mengamankan posisi mereka di arena teknologi luar angkasa dan komunikasi global.

Bendera China.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024