PM Malaysia Anwar Ibrahim Kutuk Tindakan Pengecut Meta

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.
Sumber :
  • Dok Anwar Ibrahim

Malaysia, VIVA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Kamis, 1 Agustus 2024 menuduh Meta sebagai platform yang biadab setelah unggahan Facebook-nya tentang pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dihapus.

Hamas Soal Konflik di Damaskus: Kami Berdiri Bersama Rakyat Suriah

Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim merupakan pendukung perjuangan Palestina dan Anwar Ibrahim saat itu telah mengunggah rekaman video panggilan teleponnya dengan seorang pejabat Hamas untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Ismail Haniyeh, namun unggahan tersebut tiba-tiba dihapus Meta.

Menyedihkan, Calon Ronaldo dari Palestina Meninggal Akibat Kebiadaban Israel

Pembunuhan Ismail Haniyeh di Iran pada Rabu pekan lalu kian menambah kekhawatiran bahwa konflik di Gaza, Palestina akan berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.

34 Tahanan dari Gaza Utara Dibebaskan dengan Tanda Penyiksaan dan Kelelahan Ekstrem

Anwar, yang bertemu Haniyeh di Qatar pada Mei lalu mengatakan dirinya memiliki hubungan baik dengan pimpinan politik Hamas tetapi tidak memiliki hubungan pada tingkat militer.

"Biarlah ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan tindakan pengecut ini," tulis Anwar Ibrahim di laman Facebook miliknya.

Sampai saat ini, Meta tidak segera menanggapi protes yang dilontarkan Perdana Menteri Malaysia terkait unggahan tersebut.

Sementara itu, Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan penjelasan telah diminta kepada Meta dan tidak tahu apakah unggahan tersebut dihapus secara otomatis atau diturunkan setelah ada keluhan.

Meta telah menetapkan Hamas, gerakan Islam Palestina yang memerintah Gaza, sebagai "organisasi berbahaya" dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut.

Meta juga menggunakan gabungan deteksi otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada visual grafis pada konten terkait Palestina.

Malaysia sebelumnya telah mengeluh kepada Meta atas penghapusan kontennya, termasuk liputan media lokal tentang pertemuan terakhir Anwar Ibrahim dengan Ismail Haniyeh yang kemudian dipulihkan kembali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya