Elon Musk Terus Timbun Starlink di Orbit Bumi

Ilustrasi satelit internet.
Sumber :
  • The Times

Florida, VIVA – Elon Musk melalui perusahaannya, SpaceX, kembali meluncurkan satelit Starlink ke orbit rendah Bumi pada Jumat pagi, 2 Agustus 2024, waktu setempat.

Prajogo Pangestu Punya Harta Rp1.218 Triliun, Lampaui Elon Musk

Ini adalah kelanjutan dari upaya SpaceX untuk memperbaiki diri setelah kegagalan yang terjadi pada 11 Juli kemarin.

Roket Falcon 9 membawa 23 satelit Starlink dan diluncurkan dari Kennedy Space Center milik NASA di Florida, Amerika Serikat (AS) pukul 01:01 pagi waktu setempat (05:01 GMT).

Siap-siap Jadi Saksi Bersejarah Siang Ini

Sekitar delapan menit setelah peluncuran, tahap pertama roket kembali ke Bumi dan mendarat di kapal drone SpaceX yang bernama A Shortfall of Gravitas yang ditempatkan di Samudra Atlantik.

Elon Musk Diramal Jadi Triliuner Pertama di Dunia pada 2027 Disusul Prajogo Pangestu

Ilustrasi satelit.

Photo :
  • Pixabay

Dilansir dari laman Space, peluncuran ini merupakan yang ke-12 kalinya bagi booster khusus ini, menurut deskripsi misi dari SpaceX. Menariknya, sembilan dari 12 penerbangan tersebut adalah misi untuk meluncurkan satelit Starlink.

Tahap atas Falcon 9 kemudian membawa 23 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi dan menempatkannya di sana sekitar 64 menit setelah peluncuran.

Satelit-satelit ini akan bergabung dengan ribuan satelit Starlink lainnya yang sudah berada di orbit, dengan tujuan menyediakan internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia, terutama di daerah-daerah terpencil.

Elon Musk.

Photo :
  • Stars and Stripes

Peluncuran pada hari Jumat adalah yang keempat dalam waktu kurang dari seminggu oleh SpaceX.

Sebelumnya, perusahaan ini meluncurkan satelit Starlink pada 27 Juli dan dua peluncuran lainnya pada 28 Juli.

Ketiga peluncuran ini terjadi setelah SpaceX harus menghentikan peluncuran selama dua minggu akibat kegagalan yang terjadi pada 11 Juli.

Kegagalan tersebut disebabkan oleh kebocoran oksigen cair di tahap atas Roket Falcon 9, yang mencegah kendaraan melakukan pembakaran peningkatan orbit yang direncanakan.

Akibatnya, 20 satelit Starlink hilang. SpaceX mengidentifikasi penyebab kebocoran sebagai retakan pada saluran sensor tekanan di sistem oksigen cair tahap atas.

Perusahaan ini telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah masalah serupa terjadi lagi di masa mendatang.

Dengan meluncurkan satelit Starlink secara rutin, SpaceX berupaya membangun jaringan internet global yang dapat diakses dari mana saja di Bumi.

Proyek ambisius ini bertujuan untuk memberikan akses internet kecepatan tinggi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur tradisional.

Melalui upaya terus-menerus ini, Elon Musk berharap dapat menghubungkan seluruh dunia dan membawa perubahan positif bagi banyak orang.

SpaceX terus menunjukkan bahwa mereka adalah pemimpin dalam industri penerbangan luar angkasa dengan meluncurkan satelit secara cepat dan efisien.

Dengan setiap peluncuran, perusahaan ini semakin dekat dengan tujuannya untuk menyediakan internet global yang terjangkau dan dapat diandalkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya