Bayi Harimau Sumatra Lahir di Amerika Serikat

Bayi Harimau Sumatra lahir di Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat (AS).
Sumber :
  • WAVE

Sumatra, VIVA – Bayi Harimau Sumatra baru saja lahir pada 23 Juli 2024 pukul 19:40 di Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat (AS).

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Ini adalah sebuah peristiwa langka yang pertama kali terjadi dalam lebih dari 20 tahun. Bayi harimau ini adalah hasil dari pasangan harimau jantan berusia 16 tahun bernama Kami Sambal dan harimau betina berusia 14 tahun bernama Jingga.

Ibu maupun bayi harimau ini dalam kondisi sehat berkat perawatan dari tim ahli kebun binatang. Jingga, sang induk, menunjukkan perilaku keibuan yang sempurna, seperti merawat, menyusui, dan membawa anaknya.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Saat ini, bayi harimau tersebut sedang membangun ikatan dengan ibunya. Rencana untuk menampilkan bayi harimau ini kepada publik akan segera diumumkan melalui saluran resmi dan situs web Kebun Binatang Louisville.

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

Bayi Sumatera lahir di Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat

Photo :
  • wave

Kelahiran terakhir Harimau Sumatra di Kebun Binatang Louisville terjadi pada April 2004, saat Leela, Jai, dan Mohan lahir. Di bulan yang sama, juga lahir dua anak harimau Amur atau Siberia, yaitu Irisa dan Anya.

"Sudah lama sekali sejak kebun binatang menyambut kelahiran anak harimau. Kami sangat bersemangat dengan kelahiran bayi harimau yang langka dan terancam punah ini," kata Direktur Kebun Binatang Louisville Dan Maloney, yang dikutip dari laman situs resminya, Jumat, 2 Agustus 2024.

Bayi Sumatera lahir di Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat

Photo :
  • WAVE

Selain itu, Kebun Binatang Louisville juga akan mengadakan kontes penamaan untuk bayi harimau ini yang disponsori oleh Norton Children’s, yang akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.

Harimau Sumatra adalah subspesies harimau pulau terakhir yang lebih kecil dibandingkan dengan harimau daratan dan tergolong sangat terancam punah.

Diperkirakan kurang dari 400 individu masih bertahan hidup di alam liar. Harimau ini hanya ditemukan di Pulau Sumatra, dan habitat mereka terancam oleh pengembangan perkebunan kelapa sawit.

Minyak sawit terdapat dalam banyak makanan, kosmetik, dan produk pembersih. Permintaan minyak sawit yang terus meningkat menyebabkan hilangnya hutan tropis yang vital.

Hutan ini adalah rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan unik. Memilih produk bebas minyak sawit atau yang menggunakan minyak sawit berkelanjutan dapat membantu melestarikan satwa liar dan habitat mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya