Kemenkominfo Tunggu Perintah untuk Pindah ke IKN
- Misrohatun Hasanah
VIVA Tekno – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) Usman Kansong mengaku terus mengikuti perkembangan jadwal yang menyesuaikan situasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara untuk nantinya dapat bertugas di tempat dinas baru tersebut.
"Jadi begini. Kepindahan para ASN (aparatur sipil negara) ke sana (IKN) sudah ada jadwalnya. Tapi memang (jadwalnya) bisa berubah-ubah sesuai kondisi. Kita tinggal ikuti saja," kata dia di Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024.
Menurut Usman, jika mengikuti jadwal yang telah ditentukan di awal, seharusnya sudah ada ASN dari Kemenkominfo yang pindah dan bertugas di IKN.
Ada pun hal itu merujuk pada Direktorat Jenderal Pengendalian Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kemenkominfo yang seharusnya mulai bertugas di IKN mulai bulan ini.
Namun, pada kenyataannya perpindahan ASN belum dilakukan karena situasi pembangunan IKN masih berlangsung dan belum siap untuk digunakan bertugas.
Apabila melihat kondisi saat ini, Usman menyebutkan aktivitas yang saat ini mulai dilakukan di IKN masih fokus persiapan perayaan HUT ke-69 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.
Hal itu tentu berbeda dengan persiapan ASN yang sepenuhnya untuk pindah dan bertugas di IKN, maka dari itu perpindahan ASN Kemenkominfo pun masih harus melihat situasi pembangunan dan jadwal yang disiapkan oleh Pemerintah Pusat.
Sebelumnya, pada April 2024, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa kementeriannya menjadi salah satu lembaga terpilih untuk melakukan pemindahan ASN ke IKN dalam gelombang pertama yang harusnya terjadi di Juli 2024.
Ia mengatakan salah satu orang yang dipastikan mulai berkantor di IKN dari Kemenkominfo adalah Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemenkominfo Wayan Tony Supriyanto untuk memastikan kesiapan infrastruktur telekomunikasi di IKN.
Runtuhkan EgoSystem, LAN Ciptakan Learning Ecosystem untuk ASN Profesional
Lebih jauh Muhammad Taufiq menjelaskan, melalui Learning Ecosystem ini, pengembangan kompetensi ini akan dilakukan secara kolaboratif
