Segini Lama Kuda Nil Terbang
- Pixabay/ingenio
VIVA Tekno – Kuda Nil dikenal sebagai hewan besar dan berat dengan bobot yang bisa mencapai berat mobil ukuran sedang. Namun, siapa sangka bahwa Kuda Nil bisa terbang.
Hewan ini ternyata memiliki kemampuan luar biasa untuk terangkat sepenuhnya dari tanah saat berlari.
Temuan baru ini terungkap dalam studi pertama penelitian gerakan Kuda Nil yang dipublikasikan pada 3 Juli 2024 di Jurnal PeerJ.
Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa Kuda Nil biasa (Hippopotamus amphibius) menggunakan gaya berjalan yang disebut "trot" atau lari berirama dua langkah, di mana kaki diagonal mereka bergerak maju secara bersamaan, seperti dilansir dari Live Science.
Pada gajah, urutan langkah dimulai dari kaki belakang kiri, kemudian kaki depan kiri, diikuti kaki belakang kanan, dan akhirnya kaki depan kanan.
Menurut John Hutchinson, penulis utama studi tersebut dan profesor biomekanika evolusioner di Royal Veterinary College di Inggris, Kuda Nil hanya berjalan dengan gaya trot di seluruh rentang kecepatannya.
Menariknya, mereka tetap menggunakan trot bahkan ketika berlari pada kecepatan tinggi, hingga mencapai 25 km per jam.
Pada kecepatan tersebut, Kuda Nil bisa terangkat dari tanah selama sekitar 0,3 detik setiap kali mereka mengambil langkah.
Ini adalah waktu yang cukup lama, mengingat hewan ini bisa mengambil hingga tiga langkah per detik. Dengan kata lain, Kuda Nil bisa "terbang" atau terangkat dari tanah dalam jangka waktu yang cukup signifikan.
Para peneliti menganalisis gerakan Kuda Nil dengan merekam dua ekor hewan di kebun binatang di Inggris, serta mempelajari 30 rekaman video Kuda Nil lainnya yang diunggah di YouTube.
Dari analisis ini terlihat jelas bahwa Kuda Nil benar-benar terbang dan tetap terangkat selama beberapa saat. Hal ini menunjukkan bahwa hewan tersebut memiliki kemampuan atletik yang lebih baik dibandingkan dengan gajah, yang tidak dapat terangkat dari tanah saat berjalan.
Namun, terangkat dari tanah juga memiliki risiko. Saat di udara, Kuda Nil tidak dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya, yang bisa menjadi masalah jika ada bahaya di dekatnya.
Selain itu, gerakan ini memberikan tekanan ekstra pada anggota tubuh mereka yang bisa menyebabkan cedera.
Mengapa Kuda Nil memilih untuk tetap menggunakan gaya berjalan trot, bahkan ketika berlari cepat? Hutchinson berhipotesis bahwa ini mungkin karena Kuda Nil memiliki anggota tubuh yang pendek dan tubuh yang lebar, yang membuat mereka lebih stabil saat menggunakan trot.
Gaya berjalan ini membantu mereka mendistribusikan berat tubuh secara merata di kedua sisi, mengurangi risiko ketidakseimbangan.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya gerakan Kuda Nil, termasuk kecepatan maksimal yang bisa dicapai hewan ini.
Penelitian semacam ini tidak hanya membantu kita memahami evolusi Kuda Nil, tetapi juga penting untuk memberikan perawatan medis yang tepat bagi hewan ini di penangkaran.