Akan Ada Kejutan Mulai Malam Ini

Planet Saturnus.
Sumber :
  • Astronomy Now

VIVA Tekno – Pada Rabu malam ini, 24 Juli hingga Kamis dini hari, 25 Juli 2024, akan ada pemandangan langit yang menarik untuk para penggemar astronomi.

Kembangkan Desa Wisata Kampung Nelayan, Arutmin Indonesia Raih Penghargaan Subroto 2024

Bulan dan Saturnus akan terlihat berdampingan sehingga menciptakan pemandangan menakjubkan yang jarang terjadi.

Saturnus, planet keenam dari Matahari dan planet terbesar kedua di Tata Surya, akan dekat-dekat dengan Bulan.

Permintaan dari Negara Maju Turun Bakal Jadi Tantangan Industri Batu Bara

Namun, Bulan akan terlihat sedikit lebih redup, dengan 81 persen cahaya, serta posisinya akan lebih rendah di langit di sebelah kiri Saturnus. Fenomena ini terjadi di latar belakang konstelasi Aquarius.

Ilmuwan Temukan Planet Menakjubkan di Dekat Bumi

Cincin Planet Saturnus.

Photo :
  • Earth.com

Cincin Planet Saturnus.

Photo :
Fenomena langit konjungsi Bulan dan Saturnus ini juga bisa diamati di Indonesia. Seperti dilansir dari Instagram resmi Observatorium Bosscha, @bosschaobservartory, Bulan dan Saturnus akan berada di bujur langit yang sama dengan jarak sangat dekat.

Keduanya akan berada di posisi terbaiknya untuk diamati di langit timur sejak 24 Juli pukul 21.41 WIB hingga 25 Juli menjelang Matahari terbit pukul 05.34 WIB.

Namun, sebelum Matahari terbit, atau antara pukul 02.47 – 04.01 WIB, Bulan akan mengokultasi (menutupi) Saturnus yang hanya dapat diamati di bagian utara pulau Sumatra (Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan sebagian Sumatra Barat serta Riau).

Selain daerah-daerah tersebut, fenomena ini hanya teramati sebagai konjungsi biasa saja, yaitu Bulan dan Saturnus yang tampak berdekatan.

Ilustrasi Bulan.

Photo :
  • www.pixabay.com/PeterDargatz

Dilansir dari Space, pemandangan fenomena yang spektakuler ini juga akan terlihat di beberapa bagian Asia dan Afrika.

Di wilayah seperti Afrika Timur, Madagaskar, India bagian selatan dan timur, Indonesia barat laut, serta sebagian besar Asia Tenggara, China dan Mongolia, Bulan akan tampak bergerak melintasi Saturnus dan menutupinya untuk beberapa saat.

Fenomena ini dikenal sebagai okultasi, di mana satu objek langit menutupi objek lainnya. Penting untuk diingat bahwa okultasi dan konjungsi ini adalah ilusi optik dari sudut pandang kita di Bumi.

Bulan berjarak rata-rata sekitar 384.400 km dari Bumi, sedangkan Saturnus berjarak sekitar 1,340 juta km pada malam ini. Kedua benda langit ini sebenarnya sangat jauh satu sama lain, namun dari perspektif kita, mereka tampak dekat.

Selain itu, Saturnus saat ini hampir sepenuhnya diterangi oleh Matahari, karena sedang menuju oposisi tahunan pada 8 September 2024.

Saat itu, Bumi akan berada di antara Matahari dan Saturnus, membuat planet tersebut tampak paling besar dan terang di langit malam.

Meskipun begitu, bulan-bulan musim panas ini adalah waktu yang ideal untuk mengamati planet ini. Sementara itu, Untuk melihat cincin Saturnus, Anda akan membutuhkan teleskop. Bahkan, teleskop kecil dengan lensa 2 inci (50 mm) sudah cukup untuk melihat cincin Saturnus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya