Pentingnya Mengembangkan SDM untuk Kuasai AI hingga IoT

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Tekno – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menguasai teknologi terkini, mulai dari kecerdasan buatan (AI) hingga Internet of Things (IoT).

Sosok Amich Alhumami Dinilai Layak Mengabdi di Sektor Pendidikan Nasional

"Ada begitu banyak perkembangan-perkembangan teknologi yang harus kita kuasai pada era saat ini, terlebih dalam proses transformasi digital yang sedang berjalan saat ini. Misalnya, AI yang sedang 'hype' satu dekade belakangan ini, dan juga pembelajaran mesin, lalu komputasi awan, dan IoT," kata Nezar di Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.

Ia menilai teknologi-teknologi tersebut menjadi pusat kompetisi global di antara negara-negara, korporasi, dan pemain dalam ekosistem digital.

Bisnis AI Data Center Menggiurkan

Wamenkominfo menuturkan transformasi digital telah membawa perubahan signifikan pada berbagai sektor industri, terutama yang telah matang dan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari seperti telekomunikasi, teknologi, dan jasa keuangan.

Selain itu, sektor lain seperti industri kesehatan, asuransi, energi, dan sektor publik juga mengalami peningkatan adopsi teknologi digital.

Platform Marketing AI Pertama di Indonesia, KOL.ID Siap Dukung Perkembangan Profesi KOL di Indonesia

Perubahan ini dinilainya menciptakan kebutuhan yang mendesak untuk talenta digital yang siap memanfaatkan perkembangan teknologi dan memberikan dampak positif.

Nezar menyebut pada 2025 akan ada sekitar 149 juta pekerjaan digital yang diperlukan di level global. Di Indonesia, diperkirakan akan muncul 27 hingga 46 juta pekerjaan baru akibat otomatisasi pada 2030.

McKinsey memperkirakan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada tahun tersebut.

Namun, kata dia, saat ini, sekitar 90 persen perusahaan di Indonesia merasa ketersediaan talenta digital masih di bawah permintaan.

"Ini satu tantangan yang besar menurut saya. Karena 2030 itu sudah tinggal beberapa tahun lagi, sekarang sudah 2024 jadi tinggal 6 tahun lagi. Kita harus pacu kemampuan talenta kita agar bisa masuk ke dalam satu pertumbuhan banyak pasar baru yang akan muncul di masa depan," ujar dia.

Nezar mengatakan berbagai riset global juga telah memetakan pentingnya penguasaan keterampilan teknologi untuk mendukung transformasi digital.

Keamanan siber menjadi salah satu isu utama yang harus dihadapi. Ia menilai, berbagai insiden siber yang menyerang korporasi dan lembaga pemerintah di tingkat global menunjukkan bahwa kesiapan talenta digital dalam mengantisipasi dan mengatasi ancaman siber sangat penting.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya