Kementerian Komunikasi Ngakunya Tak Terdampak Gangguan Windows 10

Windows 10.
Sumber :
  • www.pixabay.com/ArtificialOG

VIVA Tekno – Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia baru-baru ini mengumumkan bahwa infrastruktur teknologi mereka tidak terpengaruh oleh gangguan global Windows 10.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Gangguan ini menimbulkan masalah serius bagi pengguna di seluruh dunia, termasuk bandara, bank, dan media penyiaran, yang disebabkan oleh pembaruan dari platform antivirus CrowdStrike.

Gangguan tersebut menyebabkan kerusakan di berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, India, Jerman, Spanyol, dan Amerika Serikat (AS).

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Namun, tidak dengan Rusia. Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa melaporkan bahwa tidak ada kerusakan yang dilaporkan di bandara maupun fasilitas penting lainnya.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Ilustrasi ponsel berbasis Windows Phone.

Photo :
  • www.pixabay.com/StockSnap

Pemerintah menegaskan pentingnya kemandirian dalam hal perangkat lunak kritis, mengingat gangguan semacam ini.

"Situasi yang dialami Microsoft menunjukkan betapa pentingnya menggantikan perangkat lunak asing, terutama di fasilitas infrastruktur informasi yang kritis," kata Pejabat Kementerian Rusia yang dikutip dari laman RT International pada Senin, 22 Juli 2024.

Rusia mulai mengurangi ketergantungan pada teknologi dan barang impor sejak 2014, setelah dikenai sanksi oleh negara-negara Barat terkait Krimea.

Upaya ini semakin diperkuat sejak konflik Ukraina yang dimulai pada Februari 2022, dengan tujuan memperkuat kemandirian teknologi negara.

Gangguan Windows 10 secara global berdampak besar sehingga menyebabkan lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan secara global, menurut firma analitik penerbangan Cirium.

Di AS, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menghentikan semua penerbangan dari beberapa maskapai besar, termasuk Delta, United, dan American Airlines.

Maskapai lain seperti Ryanair dan Turkish Airlines juga mengalami masalah dengan sistem tiket, check-in, dan reservasi.

Kepala Eksekutif CrowdStrike George Kurtz menyatakan bahwa masalah ini telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan.

Sementara itu, Microsoft 365, yang mencakup produk populer seperti Word, Excel, dan PowerPoint, menyatakan bahwa mereka terus mengambil tindakan mitigasi untuk mengatasi gangguan tersebut.

Gangguan besar ini menunjukkan betapa rentannya ketergantungan pada teknologi asing. Rusia, yang sudah berusaha keras untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi impor, melihat ini sebagai bukti tambahan bahwa kemandirian teknologi adalah langkah yang tepat.

Dengan semakin banyak negara yang mengalami dampak dari gangguan semacam ini, mungkin akan ada dorongan global menuju pengembangan teknologi lokal yang lebih mandiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya