Pembangunan BTS di Daerah Kahar Diharapkan Rampung Akhir 2024

Ilustrasi menara BTS.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) menargetkan penyelesaian pembangunan 630 base transceiver station (BTS) di daerah kahar selesai pada akhir 2024.

Kemenkominfo ungkap Pentingnya Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia

Area kahar merupakan area yang memiliki kondisi tidak terduga dan menjadi salah satu tantangan untuk menghadirkan infrastruktur berupa BTS di area tersebut.

"Kita harapkan bisa terselesaikan di akhir tahun ini terkait dengan kondisi kahar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Kemenkominfo Yulis Widyo Marfiah di Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024.

Literasi Digital Masyarakat Indonesia Masih Berada di Katagori Sedang

Ia juga mengatakan, hingga kini, terdapat sekitar 630 BTS di daerah kahar yang belum selesai dikerjakan.

Yulis menjelaskan penyelesaian pembangunan BTS di daerah kahar terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama mencakup 148 lokasi yang diharapkan dapat segera diselesaikan.

Tower BTS di Manggarai Barat Roboh Timpa Kantor Kecamatan

Tahap kedua mencakup 220 lokasi, kemudian tahap ketiga dengan 180 lokasi, dan terakhir tahap keempat yang mencakup 75 lokasi.

Semua tahapan ini diharapkan selesai pada tahun ini. Adapun tantangan utama dalam penyelesaian pengerjaan infrastruktur ini adalah kondisi keamanan dan geografis di daerah timur Indonesia, khususnya Papua.

Daerah-daerah kahar sering kali memiliki kondisi geografis yang sulit dijangkau dan tingkat keamanan yang rendah, yang membuat mitra penyedia infrastruktur kesulitan untuk melakukan pembangunan.

BAKTI Kemenkominfo, lanjut Yulis, telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri dan pemerintah daerah untuk memastikan keamanan dan kelancaran pembangunan BTS di daerah-daerah tersebut.

"Kerja sama dengan TNI sangat penting. Namun, jumlah lokasi yang dapat disediakan oleh TNI masih terbatas karena terkait dengan prioritas keamanan,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya