Ada Kaitan antara Aktivitas Seksual dan Ritual Agama Era Mesir Kuno

Ilustrasi prostitusi di zaman Mesir Kuno.
Sumber :
  • Pinterest/Listverse

VIVA Tekno – Prostitusi sering disebut sebagai profesi tertua di dunia dan ternyata juga ada di Mesir Kuno.

Kapolri Klaim Sudah Hajar Pelaku Tambang Ilegal Karena Bikin Kebocoran Negara

Namun, untuk memahami prostitusi di zaman tersebut, kita perlu melihat dari sudut pandang sosial, agama, dan hukum yang berbeda dengan pandangan modern tentang pekerjaan seks.

Konteks Sosial

Gus Miftah Tolak Uang Ceramah Rp75 Juta karena Dianggap Terlalu Murah

Piramida Mesir.

Photo :
  • Pixabay
Cawagub Papua Paksa Istri Seks Threesome, Agus Buntung Diperiksa Polisi

Di Mesir Kuno, seks tidak dianggap tabu atau memalukan seperti di banyak budaya lain. Orang Mesir melihat seks sebagai bagian alami dari kehidupan, yang tercermin dalam mitologi, agama, dan kegiatan sehari-hari mereka. Prostitusi memang ada, tetapi bentuk dan sikap masyarakat terhadapnya sangat bervariasi.

Wanita di Mesir Kuno memiliki hak-hak yang cukup luas, seperti memiliki properti, mengajukan cerai, dan menjalankan bisnis mereka sendiri. Kemungkinan, beberapa wanita yang terlibat dalam prostitusi juga bisa mengatur hidup mereka sendiri dengan cara yang tidak biasa di banyak budaya kuno lainnya.

Pengaruh Agama

Ilustrasi prostitusi di zaman Mesir Kuno

Photo :
  • Pinterest/Listverse

Agama sangat berpengaruh dalam kehidupan orang Mesir Kuno dan pandangan mereka tentang prostitusi. Misalnya, kultus dewi Isis melibatkan seksualitas sebagai bagian dari ritual agama mereka, seperti dilansir dari The Archaeologist. Beberapa pendeta perempuan mungkin melakukan tindakan yang bisa dianggap sebagai 'prostitusi suci', bukan untuk tujuan komersial, tetapi sebagai layanan spiritual yang dipercaya menghubungkan yang ilahi dengan yang duniawi.

Selain itu, festival-festival tertentu, seperti Pesta Hathor, melibatkan kegiatan yang merayakan kesuburan dan seksualitas. Meskipun bisa dilihat sebagai bentuk prostitusi ritual, kegiatan ini dilakukan dalam konteks agama yang berbeda dari pekerjaan seks komersial.

Aspek Hukum dan Ekonomi

Bukti tentang regulasi prostitusi di Mesir Kuno sangat sedikit. Tidak seperti Mesopotamia yang memiliki aturan terdokumentasi, teks-teks Mesir tidak memberikan indikasi jelas tentang status hukum pekerja seks. Namun, beberapa referensi dalam teks medis dan sastra menunjukkan bahwa prostitusi dikenal dan dipraktikkan.

Secara ekonomi, beberapa wanita mungkin terlibat dalam prostitusi karena kebutuhan. Profesi ini bisa menjadi cara bertahan hidup ketika tidak ada peluang ekonomi lain. Dalam hal ini, prostitusi adalah bagian dari pasar tenaga kerja, meskipun mungkin distigmatisasi atau dipandang rendah, seperti di banyak masyarakat kuno lainnya.

Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali (Doc: Bappenas)

Bappenas Minta Pengusaha Bantu Program SDGs

Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta para pelaku usaha ikut membantu pencapaian 17 program Sustainable Development Goals (SDGs).

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024