Pemerintah Spanyol Uji Coba Paspor untuk Penggemar Pornografi

Ilustrasi nonton film porno.
Sumber :
  • ParentCircle

VIVA Tekno – Pemerintah sedang menguji coba paspor untuk penggemar konten pornografi di platform media sosial seperti X maupun situs web. Hal ini untuk melindungi anak-anak di bawah umur dari kejahatan siber.

Ini Yang Bikin Senang Paus Fransiskus Selama 4 Hari di Indonesia

Paspor yang dimaksud bukanlah identitas dalam bentuk buku kecil pada umumnya, melainkan aplikasi bernama Dompet Digital Beta (Cartera Digital Beta), yang dijuluki 'paspor porno', yang membatasi akses konten dewasa bagi orang di bawah usia 18 tahun.

Pengguna harus mengunduh aplikasi dan memverifikasi usia mereka untuk mendapatkan akses. Proses verifikasi belum dijelaskan secara rinci.

Kuota 2024 Habis, Luhut Pastikan Subsidi Motor Listrik Lanjut di Era Prabowo

Setelah verifikasi, pengguna akan menerima '30 kredit porno' yang valid selama satu bulan. Nah, kredit inilah yang digunakan untuk mengakses konten dewasa.

Lalu, platform online dapat memilih untuk menggunakan paspor porno atau metode verifikasi usia lainnya. Negara yang sedang menerapkan aturan ini adalah Spanyol.

BNPT: Hanya di Indonesia, di Luar Negeri Tidak Ada Pelaku Teror yang Melibatkan Anak Kecil

Bahkan, Perdana Menteri Pedro Sanchez menegaskan jika maraknya konten pornografi 'telah menghancurkan' mental anak karena hampir setengah dari mereka yang menonton usianya di bawah 15 tahun.

"Jelas ini (pornografi) dapat berdampak negatif pada perkembangan dan perilaku mereka (anak-anak) di masa depan. Paspor porno segera diterapkan (di Spanyol) untuk memerangi akses pornografi ilegal oleh anak di bawah umur," kata dia, seperti dikutip dari situs Economic Times, Selasa, 9 Juli 2024.

Berdasarkan peraturan baru, penyedia konten dewasa yang berbasis di Spanyol akan diminta untuk mematuhi verifikasi usia melalui aplikasi.

Institut Keamanan Siber Nasional (INCIBE) akan mengawasi penegakan hukum, dengan memelihara daftar penyedia asing yang tunduk pada persyaratan verifikasi melalui peramban web.

Selain itu, pemerintah Spanyol bekerja sama dengan platform media sosial dan aplikasi pengiriman pesan untuk menerapkan skema tersebut secara efektif.

Prakarsa ini merupakan bagian dari strategi Spanyol yang lebih luas untuk menyelaraskan dengan undang-undang Uni Eropa yang akan datang tentang verifikasi usia, yang dijadwalkan untuk diterapkan pada Oktober 2027 di bawah kerangka identitas digital eIDAS2.

Langkah ini menggarisbawahi sikap proaktif Spanyol dalam mengatasi tantangan terkait usia digital.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya