Astronot Tidak Bisa Lepas dari Seks

Ilustrasi hubungan seks astronot di luar angkasa.
Sumber :
  • dw

VIVA Tekno – Para peneliti menyatakan bahwa seks akan menjadi bagian penting bagi astronot yang melakukan misi panjang di luar angkasa karena dampak positifnya terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Dengan perjalanan luar angkasa yang semakin lama, solusi untuk kebutuhan ini semakin mendesak.

Perang Bintang AS dan China

Maurizio Balistreri dari Universitas Tuscia di Italia mengungkapkan bahwa astronot mungkin berada di wilayah yang sangat terpencil dengan peluang terbatas untuk hubungan emosional atau seksual. Oleh karena itu, dia menyarankan agar badan antariksa dan perusahaan sektor swasta mendukung pengembangan dan penggunaan robot seks di kalangan astronot.

Terpopuler: Ramalan Zodiak hingga Kumis Domba Bisa Rangsang Gairah Bercinta

Ilustrasi hubungan seks astronot di luar angkasa.

Photo :
  • Outside Magazine

Dalam tulisannya di jurnal New Techno Humanities, Balistreri menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi astronot. Selain kurangnya pasangan potensial dan ruang sempit di pesawat luar angkasa, gravitasi nol menyebabkan aliran darah mengalir ke atas, bukan ke bawah seperti di bumi. Hal ini menyebabkan kurangnya darah di sekitar genitalia, yang dibutuhkan untuk aktivitas seksual.

Tiduri Lebih dari 20 Wanita, Ternyata Bagian Sensitif Cewek Ini yang Bikin Jefri Nichol 'Turn On'

Lori Meggs dari AI Signal Research, menjelaskan lebih lanjut bahwa sirkulasi darah di luar angkasa terpengaruh dan dapat menyulitkan seorang pria untuk ereksi. 

Ilustrasi: Astronot di Stasiun Ruang Angkasa

Photo :
  • NASA|Space.com

"Tidak ada gravitasi untuk menarik darah ke bagian bawah tubuh. Sebaliknya, darah mengalir ke dada dan kepala, menyebabkan wajah astronot membengkak dan pembuluh darah di leher mereka menonjol," jelasnya dalam sebuah artikel untuk NASA yang dikutip dari Daily Mail pada Jumat, 5 Juli 2024. .

Laporan New Techno Humanities menyarankan bahwa astronot harus diberikan robot seks yang dilengkapi dengan baik seperti dapat disentuh, dibelai, dan dipeluk. Selain memenuhi kebutuhan seksual, robot ini juga dapat berfungsi sebagai teman, meningkatkan kesehatan mental astronot saat mereka jauh dari rumah.

Robot seks ini bisa menjadi teman yang selalu hadir dan mampu membantu mereka dalam urusan praktis yang penting. Memiliki robot di samping mereka, sebuah entitas dengan siapa mereka dapat mengobrol dan berbagi makanan, akan menjadi keuntungan besar dan dapat membantu membuat kondisi yang sebaliknya dramatis menjadi lebih tertahankan. Robot ini juga dapat digunakan untuk tugas operasional, menjadikannya investasi yang masuk akal dan dapat dibenarkan.

Dengan meningkatnya durasi misi luar angkasa, solusi seperti ini bisa menjadi vital untuk kesejahteraan astronot. Jadi, meskipun berada di luar angkasa, kebutuhan manusia akan hubungan emosional dan seksual tetap penting dan harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya