Ada Planet Neraka Berisi Lautan

Ilustrasi planet ekstrasurya dalam sorotan bintang induknya.
Sumber :
  • Space.com

VIVA Tekno – Para ilmuwan merilis penelitian tentang planet yang disebut sebagai 'planet neraka', yaitu 55 Cancri e atau 'Janssen'.

Lokasi Temuan Tengkorak di Ancol Terkuak, Bekas Tempat Kapal Zaman Belanda

Planet ini merupakan 'Bumi super” yang sangat panas dan berubah menjadi bola lava yang mengorbit sangat dekat dengan bintangnya.

55 Cancri e atau 'Janssen' memiliki orbit yang sangat dekat dengan bintangnya, Copernicus atau 55 Cnc, sehingga satu tahun di planet ini hanya berlangsung 18 jam.

PBB Sebut Pemilihan Presiden AS Akan Berdampak Global

Permukaannya dipenuhi oleh lautan lava yang dalam, dan suhu siang hari rata-rata mencapai sekitar 2.573 derajat Kelvin atau sekitar 2.300 derajat Celcius, seperti dilansir dari Mirror.

Fitur Ini Bantu Kurangi Emisi Karbon

Ilustrasi planet baru atau planet yang baru lahir.

Photo :
  • Newsweek

Penemuan ini diungkapkan melalui alat baru yang menangkap pengukuran ultra-presisi dari cahaya bintang yang bersinar dari matahari Janssen.

Dalam analisis orbit baru yang diterbitkan dalam Jurnal Nature Astronomy diketahui bahwa Janssen mengorbit Copernicus 70 kali lebih dekat dibandingkan Bumi mengorbit Matahari.

Meski planet ini selalu panas, kondisi seperti neraka yang ekstrem ini mungkin terjadi setelah Janssen ditarik ke ekuator bintangnya karena perubahan gravitasi dari Copernicus dan planet saudara Janssen.

Ilustrasi planet yang tengah dihisap oleh bintang sekarat

Photo :
  • universetoday.com

Lily Zhao, seorang astrofisikawan yang memimpin penelitian ini, menjelaskan, "Kami telah mempelajari bagaimana sistem multi-planet ini – salah satu sistem dengan planet terbanyak yang kami temukan – mencapai keadaan saat ini,” katanya.

Bahkan, dalam orbit aslinya, Janssen kemungkinan begitu panas sehingga tidak ada yang bisa bertahan di permukaannya.

Peneliti ingin mempelajari sistem yang jauh ini untuk menilai bagaimana planet-planet telah berevolusi dari waktu ke waktu dan bagaimana sistem ini berbeda dari tata surya kita, di mana semua planet menempati bidang orbit yang hampir identik.

Ketika ditemukan dan dikonfirmasi, Janssen menjadi contoh pertama dari planet dengan periode orbit sangat pendek atau hanya 18 jam.

Orbitnya memiliki radius minimum sekitar dua juta kilometer, sedangkan Bumi memiliki radius minimum sekitar 147 juta kilometer.

Penemuan ini sangat menarik karena dapat membantu ilmuwan mengidentifikasi planet-planet yang layak huni di masa depan dan memahami kemungkinan bahwa planet yang ramah dapat berubah menjadi neraka yang tertutup lava.

"Memahami bagaimana planet berevolusi dan bermigrasi akan sangat mempengaruhi pemahaman kita tentang kemungkinan kelayakhunian planet. Zona layak huni adalah aturan praktis yang baik untuk mengetahui apakah sebuah planet dapat mendukung kehidupan berbasis air saat ini. Namun, agar kehidupan berhasil terbentuk, sebuah planet harus tetap layak huni untuk waktu yang cukup lama,” kata Zhao lagi menjelaskan. 

Tim peneliti sekarang menggunakan peralatan khusus yang disebut EXtreme PREcision Spectrometer (EXPRES) di Teleskop Penemuan Lowell Observatorium Lowell di Arizona, untuk lebih memahami bagaimana eksoplanet berpindah dari posisi asli mereka dan berubah saat melakukannya.

Ilustrasi Politik Uang

Jelang Pilkada 2024, MUI: Warga yang Terima Serangan Fajar akan Mendekam di Neraka

Sehari jelang Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai adanya politik uang.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024