Salut! Ilmuwan Bela-belain Hitung Bulan, Segini Jumlahnya
- www.pixabay.com/PeterDargatz
VIVA Tekno – Jika Anda melihat langit pada malam yang cerah, objek terbesar dan paling terang yang terlihat mungkin adalah Bulan.
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa teleskop. Namun, kenyataannya, ada ratusan bahkan ribuan satelit alami lainnya di tata surya.
Mulai dari batuan luar angkasa yang berukuran kecil hingga benda bulat besar yang bisa dianggap sebagai planet.
Berapa Banyak Bulan yang Kita Ketahui?
Menurut definisi resmi, International Astronomical Union (IAU) mengakui ada 288 bulan planet yang mengorbit delapan planet di tata surya.
Selain itu, ada 473 satelit benda kecil – Bulan dari asteroid dan planet kerdil – yang terdaftar oleh Jet Propulsion Laboratory NASA.
Jadi, jika menghitung kedua jenis Bulan ini maka totalnya mencapai 761 Bulan alami di tata surya (per Juni 2024), seperti dilansir dari Live Science.
Definisi paling sederhana dari Bulan adalah objek yang mengorbit benda yang lebih besar, bukan bintang.
Namun, definisi ini tidak lengkap. Contohnya, ada ribuan satelit buatan manusia yang mengorbit Bumi, tetapi mereka tidak dianggap sebagai Bulan karena tidak alami dan memiliki umur terbatas sebelum jatuh kembali ke Bumi.
Selain itu, ada juga satelit alami yang bersifat sementara, seperti kuasi-bulan dan mini-bulan, yang tidak benar-benar mengorbit planet secara permanen.
Benda-benda kecil yang membentuk cincin planet seperti Saturnus dan Uranus juga tidak dianggap sebagai bulan meskipun mereka mengorbit planet induknya.
Bulan planet bisa dibagi menjadi dua kelompok utama: bulan reguler dan bulan tidak teratur. Bulan reguler biasanya lebih besar dan memiliki orbit kecil serta sirkular di dekat ekuator planet induknya.
Sedangkan, Bulan tidak teratur bisa jauh lebih kecil dan memiliki orbit lebih besar serta elips di sekitar planet induknya.
Di antara bulan reguler, ada sekitar 20 Bulan yang dianggap sebagai bulan besar, yang cukup besar untuk memiliki bentuk bulat akibat gravitasi mereka sendiri.
Bulan di Tata Surya
Merkurius dan Venus: Tidak memiliki bulan karena kedekatannya dengan Matahari yang akan menarik setiap bulan yang mungkin ada.
Bumi: Memiliki satu bulan besar, tetapi juga memiliki setidaknya tujuh kuasi-bulan dan kadang-kadang memperoleh mini-bulan sementara.
Mars: Memiliki dua bulan kecil, Phobos dan Deimos, yang diperkirakan akan jatuh ke permukaan Mars atau hancur suatu hari nanti.
Jupiter: Memiliki 95 bulan, termasuk empat bulan besar: Callisto, Europa, Io, dan Ganymede (bulan terbesar di tata surya).
Saturnus: Memiliki setidaknya 146 bulan, termasuk enam bulan besar seperti Titan, Mimas, dan Enceladus.
Uranus dan Neptunus: Memiliki 28 dan 16 bulan, masing-masing, dengan total tujuh bulan besar di antara keduanya.
Penemuan Bulan Baru
Teknologi yang lebih canggih memungkinkan astronom untuk menemukan bulan-bulan baru, terutama bulan tidak teratur yang lebih kecil yang melimpah di sekitar planet raksasa. Sejak awal 2023, astronom telah menemukan setidaknya 62 bulan tidak teratur baru di sekitar Saturnus dan 12 bulan baru di sekitar Jupiter, serta beberapa bulan di sekitar Neptunus dan Uranus.
Dengan teleskop yang semakin kuat, jumlah bulan yang kita temukan akan terus meningkat. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa ada sekitar 10.000 bulan di tata surya. Selain itu, jika kita menemukan planet baru seperti Planet Sembilan yang hipotetis atau planet-planet nakal yang ditarik oleh gravitasi Matahari, jumlah bulan mungkin juga akan bertambah.
Secara keseluruhan, jumlah bulan di tata surya terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi dan penemuan baru, memberikan kita pandangan yang lebih luas tentang kompleksitas dan keanekaragaman sistem planet di sekitar kita.