Hanya 1 Cara Aman dari Serangan Ransomware

Ilustrasi scam/hacker/peretasan.
Sumber :
  • Stock Adobe

VIVA Tekno – Pakar keamanan siber mengatakan tidak cukup hanya menerapkan langkah keamanan menyeluruh untuk menangkal serangan ransomware, karena diperlukan investasi besar dalam membangun infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

Genjot Efisiensi dan Pertumbuhan Bisnis, Bank Jago Gandeng Google Cloud Manfaatkan AI

Kemudian, ancaman ransomware semakin terus berkembang sehingga para hacker atau peretas selalu mencari cara baru untuk menembus pertahanan.

Oleh karena itu, pendekatan proaktif, adaptif, dan kolaboratif sangatlah penting dilakukan sejak dini.

Jangan Takut sama AI

Upaya tersebut juga perlu didukung oleh kolaborasi sektor swasta dan publik, di mana pemerintah harus bekerja sama dengan perusahaan teknologi dan organisasi non-pemerintah untuk berbagi informasi dan sumber daya dalam menghadapi ancaman siber.

Inisiatif yang dilakukan dapat mencakup pembentukan pusat tanggap nasional untuk serangan siber, program pelatihan keamanan siber, dan kampanye layanan masyarakat.

Kiamat Digital Mengintai, Ransomware Super Canggih bikin Data Perusahaan jadi Sampah

Ransomware hanyalah satu dari sekian banyak potensi serangan terhadap data penting suatu negara.

Dalam kasus Indonesia, pemerintah diminta mempersiapkan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang lebih mumpuni untuk menghadapi berbagai serangan. Mulai dari pelanggaran keamanan siber kecil hingga perang siber besar.

“Dalam konteks ini, pemerintah harus memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning/ML) untuk meningkatkan keamanan siber. Keduanya bisa digunakan untuk menganalisis pola lalu lintas jaringan, mendeteksi anomali, dan merespons insiden secara otomatis," kata Erza Aminanto, Asisten Profesor dan Koordinator Program Magister Keamanan Siber Monash University, Indonesia, Senin, 1 Juli 2024.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa kedua teknologi tersebut juga dapat membantu forensik siber mengidentifikasi sumber serangan dan memitigasi risiko lebih lanjut.

Kini, seiring semakin luasnya pemanfaatan AI dan ML, peraturan dan kebijakan keamanan siber pun harus terus diperbarui untuk mengatasi ancaman yang terus berkembang.

“Serangan ransomware terhadap PDNS 2 merupakan pengingat akan kerentanan infrastruktur digital kita. Inisiatif ini penting tidak hanya untuk keamanan data, tetapi juga untuk memulihkan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dan sektor swasta dalam mengelola dan melindungi informasi," jelasnya.

Dengan kolaborasi yang kuat, investasi yang tepat, dan komitmen berkelanjutan, Erza menilai Indonesia dapat membangun ekosistem digital yang lebih aman dan tangguh.

"Ini tugas bersama yang memerlukan partisipasi semua pihak, mulai dari individu, dunia usaha, hingga pemerintah. Hanya melalui upaya-upaya seperti inilah kita dapat mengatasi ancaman ransomware dan memastikan masa depan digital yang aman dan terjamin," tegas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya