Ilmuwan Meneliti Usia Mentok Manusia

Ilustrasi lansia.
Sumber :
  • Pixabay/ TusitaStudio

VIVA Tekno – Meskipun harapan hidup manusia telah meningkat selama beberapa dekade terakhir di sebagian besar negara, rekor untuk usia tertua manusia belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Fakta Baru Kasus Kematian Afif, 17 Anggota Polda Sumbar Terbukti Langgar Kode Etik

Namun, sebuah penelitian baru menggunakan metode analisis data yang baru menyarankan bahwa kita mungkin belum mendekati batas maksimum usia manusia, dan bahkan bisa melihat rekor usia tertua mulai naik dalam beberapa dekade mendatang.

Lagi Mancing di Pantai Marina Semarang, Sutarjo Nemu Potongan Kaki Manusia

Ilustrasi Lansia Bahagia

Photo :
  • Freepik

Novel Baswedan Cs Mau Daftar Capim KPK, Tunggu Keputusan MK

Ilustrasi Lansia Bahagia

Photo :
Studi ini dipimpin oleh David McCarthy dari University of Georgia di Athens, yang menggunakan data dari 19 negara berpenghasilan tinggi untuk menganalisis usia kematian dari orang-orang yang lahir pada beberapa dekade terakhir, seperti dilansir dari New Scientist. Mereka memanfaatkan Human Mortality Database, yang mencatat statistik kelahiran dan kematian global, untuk memperoleh wawasan yang lebih dalam.

Sejarah mencatat Jeanne Calment sebagai orang yang paling lama hidupnya, meninggal pada usia luar biasa 122 tahun. Namun, sejak kematian Calment pada 1997, rekor untuk orang yang paling tua tidak mengalami kenaikan yang substansial, dengan mayoritas orang yang memegang rekor berusia antara 110 dan 120 tahun.

Ilustrasi Lansia Bahagia

Photo :
  • Freepik

Para ilmuwan sebelumnya, seperti Jan Vijg dari Albert Einstein College of Medicine di New York, berpendapat bahwa ada batas biologis yang mungkin pada usia maksimum manusia, diperkirakan sekitar 115 tahun. Namun, temuan terbaru McCarthy menunjukkan bahwa kelompok-kelompok yang lahir setelah sekitar tahun 1910 menunjukkan tanda-tanda risiko kematian yang lebih rendah seiring bertambahnya usia mereka, menyarankan bahwa rekor usia tertua bisa meningkat di masa depan.

Analisis mereka menemukan bahwa orang-orang dalam kelompok kelahiran ini, yang telah mendapatkan manfaat dari kemajuan dalam kedokteran dan gaya hidup sejak Perang Dunia II, mungkin akan mencapai usia yang lebih tua di masa depan. 

Meskipun demikian, McCarthy menegaskan bahwa prediksi ini bergantung pada asumsi bahwa risiko kematian per tahun mulai mendatar setelah usia sekitar 105 tahun, sebuah asumsi yang masih diperdebatkan di kalangan ilmuwan.

Namun, Kaare Christensen dari University of Southern Denmark mengatakan bahwa ada dukungan yang baik dari studi sebelumnya untuk asumsi ini. "Banyak dari proyek ini bergantung pada model yang memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan," katanya. "Kenyataannya adalah tidak ada yang tahu."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya