Indonesia Didorong Jadi Contoh Melindungi Kedaulatan Hadapi Revolusi

Ilustrasi cloud.
Sumber :
  • YourStory

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diminta untuk betul-betul memahami dan memastikan Indonesia siap menghadapi revolusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di dunia sambil menjaga kedaulatan bangsa di era digital.

5 Artis Ini Khawatirkan Kecanggihan AI, Benarkah Akan Mengancam Manusia?

Cloudrail AI mengklaim sebagai perusahaan AI nasional pertama yang betul-betul menerapkan prinsip kedaulatan data dan kecerdasan buatan dalam keseluruhan strategi, bisnis, dan infrastruktur pendukungnya.

Prinsip tersebut yang mendasari teknologi platform komputasi awan GPU milik Cloudrail AI untuk menggunakan server yang seluruhnya berbasis di Indonesia, serta menerapkan enkripsi penuh atas Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange / EDI / user data interchange) di platform Cloudrail dengan platform komputasi AI global (LLM) lainnya.

Khawatirkan Kecanggihan AI untuk Script Film, Dian Sastrowardoyo: Kalau Ada ChatGPT, Buat Apa Nominasi FFI?

"Kami berkomitmen untuk membangun infrastruktur AI yang memanfaatkan potensi teknologi transformatif ini untuk kepentingan semua orang Indonesia dan melindungi kepentingan bangsa dari penyalahgunaan data dan teknologi AI," kata Kepala Eksekutif Cloudrail AI Aditya Sujana, Senin, 24 Juni 2024.

AI Membawa Dampak Negatif bagi Bumi

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
  • Analytics Insight

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
Cloudrail AI menawarkan akses prioritas ke perangkat keras GPU NVIDIA terbaru dan model AI yang relevan secara awan (cloud) maupun on-premis, dan menyediakan solusi untuk pengambilan data, validasi data, dan Data-Product-Specification yang saat ini menjadi kontroversi dalam revolusi AI.

Oleh karena itu, CloudRail AI memungkinkan bisnis dan peneliti Indonesia mempercepat proyek AI mereka tanpa batasan dari awan GPU yang berlokasi offshore, dan tanpa khawatir soal kerahasiaan data serta informasi strategis dan sensitif yang harus diinput.

Beberapa kekuatan besar dunia telah menyatakan kekhawatiran dan kegelisahan bahwa revolusi digital yang digerakkan oleh AI telah membuat setiap negara rentan, karena data dan informasi tentang masing-masing negara dapat disalahgunakan untuk melemahkan kedaulatan mereka.

Menurutnya, Indonesia sebagai bangsa yang sudah dikenal berdaulat, bebas, dan aktif dalam pergaulan dunia tentunya harus mencari pendekatan yang lebih terbuka, lebih business friendly dan kolaboratif, namun tetap aman dan berdaulat.

"Kami ingin membuat Indonesia kembali menjadi contoh bagaimana melindungi keamanan dan kedaulatan bangsa dalam menghadapi revolusi kecerdasan buatan (AI) dengan tetap mengedepankan prinsip market openness dan business friendliness," jelas dia.

Pemaparan Aditya Sujana disampaikan usia dirinya bertemu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. Alhasil, ia mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar mendukung penuh pengembangan solusi AI dalam negeri dan melindungi kedaulatan data Indonesia.

"Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk menjadi pemimpin regional dalam pengembangan AI sambil melindungi kedaulatan digitalnya. Saya melihat CloudRail AI berperan dalam menyediakan alat dan infrastruktur yang diperlukan untuk inovasi AI dalam negeri," tegas Bambang Soesatyo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya