2 Kesalahan Telegram di Indonesia

Telegram.
Sumber :
  • Telegram

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendesak Telegram untuk segera menghapus peredaran konten judi online dari platform digital tersebut.

Menko Polkam: Judol Di-setting Operator yang Main Bakal Kalah

Mereka juga sudah mengirim surat kedua kepada Telegram dan meminta mereka untuk segera merespons secepatnya.

Proses penyuratan ini akan dilakukan hingga tiga kali. Jika setelah surat ketiga Telegram masih tidak merespons, Kemenkominfo akan mengambil tindakan pemblokiran terhadap platform digital tersebut.

Cegah Judi Online, Kemenag Kerahkan 5.940 KUA dan Penyuluh Agama

Dengan langkah tegas ini, Kemenkominfo berharap dapat membersihkan konten iklan judi online dari platform Telegram dan memastikan platform tersebut mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.

Sejak 7 November 2023 hingga 22 Mei 2024 ada temuan 20.241 kata kunci terkait judi online di Google.

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

Selain itu, ada temuan 2.702 kata kunci terkait judi online di jejaring sosial Meta dari 15 Desember 2022 hingga 22 Mei 2024.

Adapun sepuluh besar keyword terkait judi online di antaranya live slot, RTP slot, no limit, situs slot, slot gacor, pragmatic slot, casino online, togel, bonus slot, dan CQ9.

Bukan hanya judi online, Kemenkominfo juga menyoroti Telegram soal maraknya film bajakan di platform digital tersebut.

Tidak cuma film tetapi musik hingga buku elektronik dibajak dan dibagikan secara gratis, dan tentunya merugikan para kreator lantaran kehilangan pendapatan serta menggerogoti industri kreatif Indonesia.

Salah satu kasus pembajakan dan penyebaran konten ilegal atau film bajakan terkini terjadi terhadap platform streaming Vidio.com, di mana dua pelaku atau admin penyebar konten telah diringkus polisi.

Disebutkan, pelaku mengeksploitasi fitur anonimitas dan enkripsi aplikasi Telegram untuk menghindari batasan hukum dan mengambil keuntungan dari distribusi ilegal materi berhak cipta.

"Aksi pemberantasa konten ilegal (film bajakan) tidak dapat langsung dilakukan oleh kami sendiri. Dan, masing-masing platform media sosial memiliki kebijakan sendiri, dan perlu kerja sama dengan kementerian/lembaga dan asosiasi terkait," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, I Nyoman Adhiarna.

Tak hanya di Indonesia, pembajakan konten di Telegram juga menjadi masalah yang serius di India. Mengutip Indian Television, Telegram telah menjadi platform utama untuk streaming film dan serial TV bajakan. Hal ini telah menyebabkan kerugian yang signifikan bagi industri film dan televisi India.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya