Ada Popcorn di Mars

Penemuan batu popcorn di Mars.
Sumber :
  • (NASA/JPL-Caltech/ASU)

VIVA Tekno – NASA telah mengirimkan Rover Perseverance ke Mars untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno dan mempelajari lingkungan yang mungkin mendukung kehidupan di planet merah tersebut. 

Baju Astronot ke Bulan Kece Abis

Dalam misi ini, Perseverance baru saja meninggalkan Gunung Washburn dan tiba di lokasi barunya yang disebut Bright Angel.

Di lokasi ini, rover menemukan jenis batuan tidak biasa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai 'batu popcorn'. Penemuan ini menjadi bukti tambahan bahwa air pernah ada di Kawah Jezero.

Kiamat Baterai Lithium-Ion, China bikin Baterai Abadi untuk di Mars

Misi utama Perseverance adalah mencari bukti fosil kehidupan kuno dan memahami lingkungan yang bisa mendukung kehidupan. Kawah Jezero dipilih karena merupakan danau purba dengan delta sedimen dan fitur geologi menarik lainnya.

Elon Musk Akan Habis Sebelum Sampai Mars

Ilustrasi kehidupan manusia di Planet Mars.

Photo :
  • YourNewsWire

Pada hari ke-1175 misinya, Perseverance tiba di Bright Angel, sebuah daerah yang merupakan bagian dari saluran sungai yang mengalir ke Kawah Jezero.

Bright Angel dikenal dengan singkapan batuan berwarna terang yang mungkin merupakan sedimen kuno atau batuan yang lebih tua yang terbuka oleh aliran sungai.

Saat menuju Bright Angel, tim misi dapat melihat batuan terang di kejauhan. Namun, perjalanan menuju lokasi baru ini tidaklah mudah.

Perseverance harus melewati ladang batu besar yang sangat sulit dilalui sehingga operator harus mengubah jalur.

Evan Graser, wakil kepala perencana rute strategis Perseverance di Jet Propulsion Laboratory NASA di California Selatan, menjelaskan bahwa mereka menghadapi banyak rintangan di sepanjang jalan.

Perjalanan yang sebelumnya bisa mencapai lebih dari seratus meter per hari Mars, menjadi hanya puluhan meter karena medan yang semakin sulit.

Penemuan batu popcorn di Mars

Photo :
  • (NASA/JPL-Caltech/ASU)

"Kami mulai sejajar dengan saluran pada akhir Januari dan membuat kemajuan yang cukup baik, tetapi kemudian batu-batunya menjadi lebih besar dan lebih banyak," kata Evan Graser yang dikutip dari ScienceAlert pada Jumat, 21 Juni 2024.

"Perjalanan yang sebelumnya rata-rata lebih dari seratus meter per hari Mars turun menjadi hanya puluhan meter. Itu sangat menjengkelkan,” tambahnya.

Perseverance memiliki dua mode perjalanan. Di medan yang lebih kasar, tim menggunakan gambar untuk merencanakan rute sekitar 30 meter sekali jalan.

Untuk jarak yang lebih jauh, tim mengandalkan mode autopilot Perseverance yang disebut AutoNav. Namun, AutoNav mengalami kesulitan di medan berbatu dan kadang berhenti, membuat perjalanan ke Bright Angel memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

Tim akhirnya menemukan rute alternatif melalui ladang bukit pasir dan melintasi saluran sungai, yang mengurangi perjalanan selama beberapa minggu.

Sesampainya di Bright Angel, Perseverance menemukan batuan yang sangat menarik. Beberapa batuan ini penuh dengan bola-bola padat yang disebut 'batu popcorn'.

Batuan tersebut juga memiliki punggungan yang tampak seperti urat mineral, yang terjadi ketika air mengangkut mineral melalui batuan dan mengendapkannya.

Fitur ini menunjukkan bahwa air pernah mengalir melalui batuan ini, memberikan bukti lebih lanjut tentang adanya air di Mars. Langkah selanjutnya adalah menentukan jenis mineral yang ada di batuan popcorn ini.

Perseverance akan bekerja di Bright Angel, mengambil pengukuran dan menggunakan alat abrasi serta instrumen lainnya untuk melihat lebih dekat.

Ia akan menguapkan sebagian batuan dan menggunakan rangkaian instrumen SuperCam untuk memeriksa kimia batuan tersebut. Keputusan untuk mengambil sampel untuk dibawa kembali ke Bumi akan bergantung pada hasil pemeriksaan ini.

Setelah selesai di Bright Angel, Perseverance akan melanjutkan perjalanannya ke selatan, melintasi Neretva Vallis, menuju tujuan berikutnya, Serpentine Rapids.

Planet Mars dan Bumi.

Perang Internet di Planet Mars

Marslink milik SpaceX kepunyaan Elon Musk, Blue Ring milik Jeff Bezos, dan MAVEN punya Lockheed Martin sedang bersaing untuk menjadi penyedia internet di Mars.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024