Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi bagi Konsumen dalam Ekosistem E-Commerce

Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Heru Sutadi.
Sumber :
  • VIVA/Trisya Frida

VIVA Tekno – Pemanfaatan potensi besar Indonesia dengan populasi yang besar dan mendekati puncak bonus demografi menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang optimal.

Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

Dengan populasi mencapai 278 juta jiwa, Indonesia menjadi target pasar yang sangat potensial, terutama dengan tingginya konsumsi rumah tangga.

Oleh karena itu, pemberdayaan konsumen menjadi fokus utama dalam menggalakkan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam sektor perdagangan.

Lindungi Keluarga, Indri Angga Prabowo: Ibu Cerdas Digital Jadi Kunci

Konsumen yang cerdas dan berdaya memiliki peran yang sangat penting dalam membangun ekonomi baik individu maupun negara.

Mereka tidak hanya memiliki pemahaman yang mendalam terhadap produk dan jasa yang mereka beli, tetapi juga mampu melindungi hak-hak mereka selama proses transaksi, terutama di era digital yang minim interaksi fisik langsung.

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital

Photo :
Pentingnya kesadaran konsumen terhadap hak-haknya dalam aktivitas ekonomi digital tidak bisa diabaikan.

Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi bagi konsumen untuk meningkatkan keberdayaan mereka dalam ekosistem e-commerce.

Menurutnya, hal ini akan berkontribusi besar terhadap peningkatan kualitas layanan, kemampuan digital, dan pemenuhan hak konsumen oleh pelaku usaha.

Pemerintah menetapkan target ambisius terkait Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) untuk tahun ini sehingga diharapkan IKK Indonesia meningkat dari 57,04 menjadi minimal 60, menuju tahap Kritis.

Hal itu sejalan dengan visi Indonesia Emas, di mana masyarakat konsumen diharapkan semakin berdaya dengan IKK yang mencapai angka di atas 80.

Untuk mencapai target tersebut, inovasi, kolaborasi, dan edukasi menjadi kunci utama dalam pengembangan ekonomi digital.

Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN, Heru Sutadi

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN, Heru Sutadi

Photo :
“Inovasi, kolaborasi dan edukasi menjadi kata kunci agar ekonomi digital berkembang, pelaku usaha mendapat cuan dan tentunya konsumen juga dilindungi dan dipenuhi hak-hak-nya,” kata Heru di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.

Ia juga menjelaskan bahwa e-commerce sebenarnya merupakan bentuk ekonomi kerakyatan yang sejati. Dengan e-commerce, siapa pun dapat menjadi penjual produk atau jasa, menjadikannya sebagai penggerak utama ekonomi.

Namun, tantangan baru juga muncul baik bagi pelaku usaha maupun konsumen dalam menghadapi proses penjualan dan adopsi teknologi baru.

Untuk itu, kerja sama antara semua stakeholder menjadi sangat penting agar e-commerce dapat berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak.

”Sebagai sesuatu yang baru dan proses penjualan yang baru dan berkembang dengan banyak adopsi teknologi baru, pelaku usaha—penjual, reseller maupun platform dan konsumen sama-sama menghadapi tantangan baru. Agar bisnis berkembang serta kepercayaan konsumen terjaga dan bahkan meningkat, semua stakeholder harus saling bekerja sama agar e-commerce yang berkembang memberikan manfaat maksimal bagi semua,” jeasnya.

Dengan demikian, pemberdayaan konsumen bukan hanya tentang melindungi hak-hak mereka, tetapi juga tentang memastikan bahwa ekonomi digital berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh masyarakat.

Kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan konsumen menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang sehat dan stabil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya