Kota Ini Dijuluki Al-Ghanna, Padahal Daerah Padang Pasir
- Wikipedia
Jakarta – Hadhramaut, sebuah wilayah di Yaman bagian timur, telah lama dikenal sebagai pusat pendidikan Islam.
Berdasarkan data yang diolah VIVA Tekno, sejak abad ke-14, banyak pelajar dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, yang datang ke sana untuk menuntut ilmu.
Di masa lampau, Hadhramaut merupakan salah satu pusat penyebaran Islam di Nusantara. Banyak ulama dari Hadhramaut yang menyebarkan ajaran Islam di Indonesia, termasuk para Wali Songo.
Oleh karena itu, Hadhramaut sering disebut sebagai 'candradimuko' atau tempat asal para ulama Nusantara.
Sedangkan, Tarim, kota bersejarah yang terletak di Hadhramaut, juga dikenal dengan 'Kota Seribu Wali' yang mana di sini lahirnya para ulama bergaris keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.
Lokasinya berjarak sekitar 600 km dari Sana'a, ibu kota Yaman. Tarim dikenal dengan tanahnya yang cukup tandus.
Namun demikian, masih ditumbuhi pepohonan yang mana keadaannya menyesuaikan dengan cuaca di kota tersebut. Dengan begitu, Tarim memiliki julukan lain, yakni Al-Ghanna, artinya sebuah tempat yang sangat subur.
Disebut demikian, karena di Kota Tarim banyak terdapat tempat-tempat yang rimbun, banyak pohon-pohon yang tumbuh dan banyak pula sumber airnya.
Kemudian, Tarim juga dikenal dengan sebutan Madina As-Shiddiq, karena sahabat Nabi Muhammad SAW, Abubakar Ash-Shiddiq, pernah bersumpah setia kepada penguasa Tarim pada masa itu, Ziyad bin Lubaid Al-Anshori bersama penduduk di sana.
Sumpah setia ini yang menjadi muasal jaminan kesuburan dan keistimewaan kota tersebut. Kota Tarim juga menjadi salah satu tujuan bagi mereka yang ingin memperdalam keilmuan seperti fiqih, tasawuf, tauhid, nahwu, lughah, termasuk tarekat.
Ini adalah universitas Islam yang memiliki berbagai program studi. Mulai dari pendidikan agama hingga sains dan teknologi. Pelajar Indonesia yang belajar di perguruan tinggi tersebut umumnya mengambil jurusan pendidikan agama, seperti tafsir, hadis, fikih, dan tasawuf.
Universitas Al-Ahgaff dikenal karena reputasinya yang unggul dalam bidang pendidikan dan penelitian. Baru-baru ini, mereka menggelar wisuda bagi para mahasiswa fakultas syariah dan hukum. Sebanyak 130 mahasiswa meraih gelar, di mana 109 mahasiswa di antaranya berasal dari Indonesia.
Rinciannya adalah 17 dari Jabodetabek, 9 dari Jawa Barat, 10 dari Madura, 4 dari Kalimantan Barat, 3 dari Sulawesi, 13 dari Jawa Tengah, 8 dari Jawa Timur, 3 dari Aceh, 6 dari Sumatra Utara, 3 dari Sumatra Barat, 2 dari Riau, 1 dari Jambi, 1 dari Kepulauan Riau, 3 dari Sumatra Selatan, 3 dari Lampung, 10 dari NTB, 2 dari Kalimantan Tengah, dan 13 dari Kalimantan Selatan.
"Kami apresiasi tinggi kepada para mahasiswa atas dedikasi dan semangat belajar mereka. Kami juga mengingatkan ke para wisudawan untuk terus belajar dan tidak merasa puas dengan ilmu yang dimiliki serta selalu menebar manfaat di mana pun berada," ungkap Rektor Universitas Al-Ahgaff, Al Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, dalam sambutannya, Selasa, 4 Juni 2024.