Jangan Anggap Enteng Mangrove dan Lidah Mertua, Punya Segudang Manfaat
- jakartamangrove.id
VIVA Tekno – Laut memiliki ekosistem karbon biru yang memiliki peranan penting dalam menyerap panas dan mengurangi emisi karbon. Ekosistem karbon biru terdiri atas mangrove, padang lamun (seagrass), serta rumput laut (seaweed).
Ketiganya dapat membantu mengatasi krisis iklim dengan menghasilkan kualitas udara bersih. Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan dalam mengurangi emisi karbon, dengan menjadi salah satu negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia.
Didukung dengan laporan Global Carbon Project, Indonesia menghasilkan emisi karbon sebesar 930 juta ton CO2 per tahun, yang berkontribusi sebesar 19,9 persen dari total emisi karbon dunia, yaitu 4,67 miliar ton CO2 per tahun.
Dalam upaya menurunkan angka emisi karbon di Indonesia, mangrove memiliki peran penting dalam perubahan iklim dengan kemampuannya yang dapat menyerap gas rumah kaca dengan efektivitas 3-5 kali lipat lebih besar, dibandingkan dengan tanaman tropis lainnya.
Tahun ini, bersama 27 perusahaan anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Yayasan Mangrove Indonesia Lestari, BRI Life melakukan penanaman dua ribu bibit pohon mangrove dan tanaman lidah mertua di Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Pulau Tidung Jakarta.Sebagai informasi, lidah mertua yang dikenal sebagai sansevieria trifasciata merupakan tanaman yang populer tidak hanya sebagai tanaman hias tetapi juga karena berbagai manfaat bagi kesehatan manusia.
Salah satunya memiliki kemampuan membersihkan udara dan mampu menyerap berbagai zat berbahaya seperti formaldehida, xilena, serta toluene.
Tanaman lidah mertua manfaatnya juga bagi kesehatan mental, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kehadiran tanaman hijau ini dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan konsentrasi.
"Penanaman mangrove dan tanaman lidah mertua diharapkan bisa turut menggugah masyarakat untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon sehingga menghasilkan oksigen yang bersih serta meningkatkan kualitas udara," kata Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution, Rabu, 22 Mei 2024.