Berupaya Mempersempit Kesenjangan Digital
- Dok. VIVA
VIVA Tekno – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan jika literasi digital, telekomunikasi, dan konektivitas adalah aspek penting dalam meningkatkan daya saing bangsa di level global.
Ia melanjutkan untuk menguasai dan menjadi pemain utama dalam penerapan teknologi digital masa depan harus berdasarkan basis riset dan inovasi.
"Penguasaan teknologi digital masa depan yang berbasis riset dan inovasi serta pembentukan masyarakat digital yang berbudaya, berdaya saing, dan produktif. Ini semua berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM)," kata dia, Rabu, 15 Mei 2024.
Pengembangan tersebut, lanjut Wamenkominfo, dilaksanakan melalui innovation hub dan makerspace untuk kolaborasi, peningkatan jaringan dan kapabilitas riset, serta digitalisasi menyeluruh di sektor ekonomi.
"Semua itu ditujukan untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan perluasan pasar," tutur Nezar Patria.
Oleh karena itu, beberapa inisiatif untuk mempersempit kesenjangan digital telah diluncurkan seperti Decent Jobs for Youth sebagai aliansi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi kaum muda.
Sementara International Telecommunication Union (ITU) dan International Labour Organization (ILO) juga berkolaborasi menciptakan Digital Skills Toolkit sebagai sumber pengetahuan dalam Kampanye Keterampilan Digital.
Tidak hanya itu saja, pemerintah juga telah melakukan berbagai hal guna membentuk masyarakat digital yang berbudaya, berdaya saing, dan produktif, melalui upaya peningkatan keterampilan (upskilling) dan peningkatan keterampilan (reskilling) didukung berbagai program.
"Termasuk pelatihan dan sertifikasi soft skill dan hard skill, beasiswa atau bantuan pelatihan digital, dan pelibatan aktif berbagai pihak untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan membuka kesempatan kerja lebih lanjut," papar dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Telecommunication Development Bureau ITU, Cosmas Luckyson Zavazava, mengutarakan komitmennya untuk memajukan upaya transformasi digital global dan mempromosikan inklusi digital serta mendorong peningkatan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri.
"Kami berkomitmen untuk menutup kesenjangan keterampilan digital melalui inisiatif pengembangan kapasitas," jelasnya.
Direktur Pelaksana Cisco Indonesia, Marina Kacaribu, menambahkan ada peluang besar bagi kemitraan publik-swasta untuk menghubungkan lebih banyak orang di seluruh dunia dengan ekonomi digital dan memacu pertumbuhan serta peluang di wilayah-wilayah yang kurang terlayani.
"Kami mendorong lebih banyak dialog dan program mengenai visi bersama yang digarisbawahi oleh tujuan kami untuk mewujudkan masa depan yang inklusif bagi semua," kata dia.
Sebagai informasi, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah workshop tahunan Global DTC (Digital Transformation Center) yang dibentuk oleh International Telecommunications Union (ITU) dan Cisco.
Diselenggarakan oleh Kemenkominfo, melalui Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK), dan berkolaborasi dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), workshop ini fokus pada akselerasi literasi digital, khususnya bagi masyarakat yang kurang terlayani.