Hacker Mudah Bobol Password Perusahaan di Indonesia

Seorang hacker/peretas mencoba membongkar keamanan siber.
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock/am.

VIVA Tekno – Perusahaan keamanan siber asal Rusia Kaspersky melaporkan telah memblokir lebih dari 61 juta serangan Bruteforce yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara pada tahun lalu.

Kenali Peran Owner dan Founder dalam Bisnis, Jangan Salah Sebut Lagi!

Dari periode Januari hingga Desember 2023, total 61.374.948 Bruteforce.Generic.RDP. terdeteksi dan digagalkan oleh produk Kaspersky B2B yang dipasang di perusahaan dengan berbagai ukuran di wilayah tersebut.

Serangan Bruteforce adalah metode untuk menebak password (kata sandi atau kunci enkripsi) yang melibatkan percobaan sistematis semua kemungkinan kombinasi karakter hingga ditemukan karakter yang benar.

Gaji Dwi Ayu Korban Penganiayaan oleh Anak Bos Toko Roti Ternyata Belum Dibayar

Serangan Bruteforce yang berhasil memungkinkan penyerang memperoleh kredensial pengguna yang valid.

Remote Desktop Protocol (RDP) adalah protokol milik Microsoft, yang menyediakan antarmuka grafis kepada pengguna untuk terhubung ke komputer lain melalui jaringan.

Diduga Terlibat Penipuan, 4 WNA Pakistan Diamankan dan Bakal Dideportasi

RDP banyak digunakan oleh administrator sistem dan pengguna nonteknis untuk mengontrol server dan PC lain dari jarak jauh.

Serangan Bruteforce.Generic.RDP. mencoba menemukan pasangan login/kata sandi RDP yang valid dengan secara sistematis memeriksa semua kemungkinan kata sandi hingga password yang benar ditemukan.

Serangan ini berhasil memungkinkan penyerang mendapatkan akses jarak jauh ke komputer host yang ditargetkan.

Vietnam, Indonesia, dan Thailand masuk ke dalam tiga besar yang mencatat jumlah serangan RDP tertinggi tahun lalu.

Vietnam diserang sebanyak 25,9 juta insiden, Indonesia 11,7 juta, dan Thailand 10,2 juta. Lalu, Singapura lebih dari 6 juta, Filipina 4,6 juta, dan Malaysia dengan jumlah terendah, yaitu 2,8 juta insiden.

"Serangan Bruteforce bukanlah ancaman yang dapat diabaikan oleh perusahaan. Penggunaan layanan pihak ketiga untuk pertukaran data, karyawan yang bekerja menggunakan komputer di rumah, dan jaringan Wi-Fi yang berpotensi tidak aman, serta penggunaan alat akses jarak jauh seperti RDP masih menjadi masalah," kata Adrian Hia, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya