Telkom Punya Tabungan Rp6,8 Triliun
- VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA Tekno – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memiliki anggaran sebesar Rp6,88 triliun. Dana sebesar itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan tiga pilar utama bisnisnya, yakni konektivitas, platform, dan layanan digital.
Ketiga pilar utama ini juga bagian dari langkah transformasi Telkom melalui inisiatif five bold moves (5BM), yaitu fixed mobile convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, serta DigiCo.
Kelima strategi utama (5BM) tersebut dicanangkan untuk memperkuat posisi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital dalam menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi para pemangku kepentingan, serta memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, dan penciptaan nilai dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Dana Rp6,88 triliun ini berasal dari laba ditahan yang diambil dari sisa pembagian dividen yang diperoleh dari laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio) atau sebesar 28 persen.
Sementara dividen yang 72 persen atau mencapai Rp17,68 triliun sudah dibagi tunai kepada para pemegang saham berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023.
Dividen ini tumbuh sebesar 6,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY). Dividen sebesar Rp178,50 per lembar saham itu akan diberikan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Telkom pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Mei 2024.
Dividen tunai akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 6 Juni 2024. Di sepanjang tahun lalu, Telkom fokus mengeksekusi program 5BM berlandaskan tiga pilar utama bisnis mereka.
Untuk pilar konektivitas digital, Telkom realisasikan melalui program FMC dan pembentukan InfraCo. Sedangkan, pilar platform digital, melalui konsolidasi Data Center Co dan B2B Digital IT Service. Sementara pilar layanan digital, melalui inisiatif DigiCo.
“Keberhasilan agenda transformasi akan terus diupayakan dan diharapkan akan semakin memperkuat fundamental bisnis sekaligus menciptakan growth story yang menjadi dasar bagi rekam jejak Telkom ke depannya,” ungkap Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Minggu, 5 Mei 2024.