Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Air Terjun Victoria, Zimbabwe.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mengklaim telah menemukan rumah leluhur semua manusia modern.

Terlepas dari segala hal yang telah diungkap ilmu pengetahuan tentang evolusi dan sejarah planet kita selama bertahun-tahun, masih banyak yang belum kita ketahui.

Sepertinya selalu ada temuan baru yang memberikan petunjuk tentang masa lalu kita, dan pada tahun 2019, temuan tersebut datang dalam bentuk DNA mitokondria.

Dikutip dari laporan Unilad, Profesor Vanessa Hayes, ahli genetika di Garvan Institute of Medical Research di Sydney, dan timnya menganalisis 1.217 sampel DNA mitokondria, yang diturunkan dari ibu ke anak.

DNA tersebut berasal dari orang-orang yang tinggal di Afrika bagian selatan, dan Hayes mencatat bahwa 'kita telah mengetahui sejak lama bahwa manusia modern berasal dari Afrika dan sekitar 200.000 tahun yang lalu'.

Namun, dia mencatat bahwa 'apa yang belum kami ketahui sampai penelitian ini adalah dari mana sebenarnya' manusia berasal.

Dengan menggunakan DNA tersebut, tim memetakan garis keturunan ibu tertua yang masih hidup saat ini dan menemukan bahwa garis tersebut berasal dari 'rumah nenek moyang' yang tersebar dari Namibia, Botswana, dan Zimbabwe.

Berharap untuk lebih mengetahui dengan tepat rumah leluhur manusia, tim kemudian menggunakan bukti geologis, arkeologi, dan fosil untuk mencari tahu daerah mana yang mungkin bisa menjadi rumah yang baik.

Melalui penelitian ini, mereka menemukan bahwa pernah ada perairan yang merupakan sistem danau terbesar di Afrika di wilayah tersebut, dan terpecah menjadi lahan basah yang luas sekitar 200.000 tahun yang lalu.

Misteri Asal-usul COVID-19 Mulai Terkuak, Ini Temuan Para Ilmuwan

Hayes menjelaskan, “Tempat ini akan sangat subur dan akan menyediakan habitat yang cocok bagi manusia modern dan satwa liar untuk hidup.”

Danau yang terletak di sebelah selatan sungai Zambezi ini mungkin telah menghidupi nenek moyang kita selama 70.000 tahun, menurut penelitian.

Hamas Sebut Israel Rekrut Warga Afrika Pencari Suaka untuk Ikut Perang

Namun, setelah penelitian tersebut dipublikasikan di Jurnal Nature, ilmuwan lain meragukan temuan ini. Kata The Guardian, Chris Stringer, yang mempelajari asal-usul manusia di Natural History Museum di London, berkomentar, “Saya sangat berhati-hati dalam menggunakan distribusi genetik modern untuk menyimpulkan dengan tepat di mana populasi nenek moyang hidup 200.000 tahun yang lalu, khususnya di benua seperti itu. besar dan kompleks seperti Afrika.”

“Seperti banyak penelitian yang berkonsentrasi pada satu bagian kecil genom, atau satu wilayah, atau satu industri perkakas batu, atau satu fosil 'penting', penelitian ini tidak dapat menangkap seluruh kompleksitas asal usul mosaik kita, setelah data lain dipertimbangkan.”

Tega! Mayat Bayi Baru Lahir Dibuang di Pinggir Jalan Depok, Polisi Buru Pelaku

“Tidak mungkin membuat kesimpulan tentang asal usul geografis manusia modern di Afrika hanya berdasarkan pola variasi populasi modern. Hal ini disebabkan karena manusia melakukan migrasi dalam jarak yang jauh,” kata Sarah Tishkoff, ahli genetika di University of Pennsylvania menambahkan.

“Mereka bermigrasi keluar Afrika dan seluruh dunia dalam 80.000 tahun terakhir dan mereka telah bermigrasi melintasi Afrika pada masa lalu dan masa lalu,” imbuhnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Lokasi Temuan Tengkorak di Ancol Terkuak, Bekas Tempat Kapal Zaman Belanda

Lokasi tengkorak manusia yang ditemukan di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara (Jakut), disebut polisi adalah bekas galangan kapal zaman Belanda.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024