Lindungi Diri Lewat Aplikasi
- Creative Bloq
VIVA Tekno – Menjelang Lebaran ditandai dengan meningkatnya berbagai jenis transaksi keuangan secara digital. Hal ini tentu sebuah fenomena mulai bergesernya pembayaran dari tunai menjadi nontunai (cashless) yang berdampak pada perubahan pola transaksi masyarakat.
Digitalisasi perlu dipandang sebagai transformasi dari model bisnis yang sebelumnya konvensional. Penerapan ini juga mampu membuat alur kerja dalam bisnis menjadi efisien dan meminimalisasi kesalahan yang bisa dilakukan manusia (human error).
Acci Care merupakan produk asuransi kecelakaan yang mampu memberikan ketenangan, dengan keleluasaan manfaat asuransi sesuai kebutuhan, di mana nasabah yang mengalami kecelakaan sehingga meninggal dunia dan/atau cacat total akan mendapatkan manfaat lebih sesuai kebutuhan.
Sementara Life Care adalah produk asuransi jiwa yang dapat memberikan perlindungan jiwa dari risiko meninggal dunia akibat sakit (alami) maupun kecelakaan dengan beragam pilihan premi terjangkau dengan uang pertanggungan hingga Rp250 juta.
"Para pemudik cukup 'main jempol' di aplikasi. Pemberian asuransi kecelakaan diri merupakan salah satu upaya kami untuk terus meningkatkan sinergi terhadap BRI yang menjadi induk perusahaan," kata Direktur Operasional BRI Life Yossie William Iroth.
Bukan itu saja. BRI Life memberikan perlindungan asuransi kecelakaan diri atau personal accident double care selama perjalanan bagi para pemudik maupun supir/kru bus.
Anak usaha BRI ini memberangkatkan 3.500 pemudik dan 75 bus di beberapa titik lokasi pemberangkatan di Jakarta dengan tujuan akhir antara lain Surabaya/Madura, Wonogiri dan Wonosari. Sementara satu lokasi keberangkatan dari Palembang dengan tujuan akhir Bandar Lampung.
Sedangkan, pemberian perlindungan asuransi kecelakaan diri atau personal accident double care selama perjalanan mudik dengan rincian sebagai berikut. Sebanyak 3.500 polis untuk para pemudik dan 225 polis untuk supir/kru bus.
Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot
Kekhawatiran terhadap digitalisasi dan tren teknologi baru yang dianggap menggantikan peran akuntansi tradisional telah berkontribusi pada penurunan jumlah mahasiswa.
